Mataram (ANTARA) - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Pasar Seni Sayang-Sayang, Mataram, meminta pemerintah mengajak para wisatawan dari tamu MotoGP berkunjung, agar pedagang bisa mendapatkan dampak ekonomi dari perhelatan internasional tersebut.
"Kami berharap pemerintah bisa mengarahkan para wisatawan terutama tamu MotoGP untuk berkunjung semua tempat pasar seni, termasuk Pasar Seni Sayang-Sayang," kata Pengelola Pasar Seni Sayang-Sayang, Sayyidi saat ditemui di Mataram, Senin (14/2).
Untuk mempersiapkan diri menyambut perhelatan akbar MotoGP yang diprediksi akan ditonton oleh sekitar 200 ribu orang dari berbagai penjuru dunia itu, pihaknya telah melakukan pembersihan areal pasar seni, memperketat keamanan, kenyamanan serta ketertiban.
"Tujuannya, agar dapat menarik pengunjung sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi para tamu," katanya.
Sementara terkait hasil kerajinan yang disiapkan, kata Sayyidi, pihaknya telah menyiapkan beraneka ragam oleh-oleh khas lokal yang dapat dibawa oleh para wisatawan.
Adapun jenis kerajinan khas yang bisa menjadi alternatif buah tangan para wisatawan berupa hiasan dinding, gelang, gantungan, topeng, kaligrafi dari kulit kambing, kain tenun, dan patung.
"Kerajinan yang kami hasilkan mayoritasnya terbuat dari bahan alam seperti kayu, rotan, ketak, kerang, dan kulit hewan," katanya.
Berita Terkait
Disdag Mataram serahkan pengelolaan 20 lapak Pasar Seni Sayang-Sayang
Selasa, 23 April 2024 10:48
Pemkot Mataram menyiapkan ruang kreatif Pasar Seni Sayang-Sayang
Rabu, 16 Agustus 2023 17:38
Dispar Mataram segera membangun ruang kreatif di Pasar Seni Sayang-Sayang
Rabu, 15 Maret 2023 16:15
Pemkot segera ekspos desain revitalisasi Pasar Seni Sayang-Sayang
Kamis, 23 Januari 2020 16:07
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18