RKPD Lombok Tengah 2023 fokus untuk pemulihan ekonomi

id RKPD,lombok tengah,pemulihan ekonomi

RKPD Lombok Tengah 2023 fokus untuk pemulihan ekonomi

Acara diskusi publik penyusunan RKPD Lombok Tengah 2023 di kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu (16/2/2022) (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2023 akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi melalui penguatan dukungan infrastruktur, meningkatkan kualitas dan daya saing produk-produk UKMM, pemantapan desa wisata bertaraf internasional dan pembangunan sumber daya manusia.

"Ini sebagai upaya kita bersama dalam gerak pembangunan yang responsif dan adaptif untuk pemulihan ekonomi," kata Bupati Lombok Tengah pada acara konsultasi publik RKPD Lombok Tengah 2023 di kantor bupati setempat, Rabu.

Ia mengatakan, sepanjang 2021 kinerja pembangunan berbagai sektor di Lombok Tengah begitu dinamis. Pandemi COVID-19 masih menjadi tantangan pembangunan dengan kebutuhan biaya pemulihan yang tidak sedikit, menuntut adaptasi baru dalam berbagai sendi kehidupan.

"Pertumbuhan ekonomi kita bahkan mengalami kontraksi yang cukup dalam di 2020 hingga mencapai minus 6,68 persen," katanya.

Jumlah penduduk miskin di 2021 berada di angka 13,44 persen, dan tetap 13,44 persen pada 2022. Namun demikian, di tengah situasi yang sulit dan berbagai keterbatasan, patut bersyukur, indeks pembangunan manusia kita terus meningkat dari 66,43 menjadi 66,72 poin di tahun 2021.

"Tingkat pengangguran terbuka dapat kita tekan hingga mencapai 2,23 persen," katanya.

Ia mengatakan, proses perencanaan pembangunan 2023, merupakan tahun kedua pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2021-2026. Hal demikian membutuhkan perencanaan yang matang, sehingga dapat menjawab berbagai permasalahan dan tantangan pembangunan ke depannya.

"Terlebih lagi di tengah keterbatasan kemampuan keuangan daerah, dibutuhkan perencanaan yang efektif dan efisien dalam setiap pelaksanaan kebijakan," katanya.

Ia mengatakan, setiap tahapan pembangunan memiliki dinamika tersendiri. Berbagai peluang terkadang tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, dan munculnya tantangan kerap menjadi penghalang dalam suksesnya pembangunan.

"Hal-hal yang menjadi faktor kegagalan maupun pendorong keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan pada proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan ke depannya," katanya.