Retribusi parkir non-tunai optimalkan pendapatan daerah

id parkir,mataram,naik

Retribusi parkir non-tunai optimalkan pendapatan daerah

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram M Saleh. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, pembayaran retribusi parkir non-tunai efektif optimalkan pendapatan daerah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram M Saleh di Mataram, Selasa, mengatakan, hal itu bisa dilihat dari realisasi retribusi parkir non-tunai bulan Januari-Februari 2022 sudah mencapai Rp730 lebih.

"Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2021, realisasinya Rp66 juta lebih. Kenaikannya sangat signifikan dan bisa dihitung berapa persen," katanya.

Sedangkan untuk realisasi retribusi parkir gabungan yakni tunai dan non-tunai pada bulan Januari 2022 mencapai Rp482 juta lebih, sedangkan Januari 2021 realisasinya Rp170 juta.

Saleh menilai, penerapan pembayaran retribusi parkir non-tunai yang sudah mulai dimasifkan tahun ini cukup efektif untuk optimalisasi pendapatan daerah.

"Sampai saat ini pembayaran retribusi parkir non-tunai sudah kita terapkan pada 551 titik dari total 741 titik areal parkir. Kita bekerja sama dengan QRIS dan BRI," katanya.

Sementara sisanya, akan diusahakan tahun ini agar pendapatan daerah dari retribusi parkir bisa lebih maksimal dan dapat mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp28 miliar.

Karenanya, pihaknya juga menyiapkan untuk peningkatan kapasitas termasuk berbagai perangkat pendukung serta penambahan sumber daya manusia khususnya di bidang teknologi.

"Anggaran yang kita siapkan untuk itu sekitar Rp2 miliar lebih, karena nanti ada mobil patroli, kendaraan kolektor, pengawasan IT, petugas lapangan untuk mengetahui kendala jika ada juru parkir yang belum melakukan pemindaian barcode," katanya.

Akan tetapi dengan melihat realisasi retribusi parkir tersebut, pihaknya masih pesimis untuk mencapai target sebesar Rp28 miliar. Pasalnya, penetapan target sebesar Rp28 miliar itu ditetapkan jika sudah ada kenaikan tarif parkir.

Dengan melihat kondisi saat ini, kenaikan tarif parkir belum bisa dilakukan. Jadi perlu dilakukan juga penyesuaian target lagi menjadi sekitar Rp11 miliar.

"Target Rp11 miliar kita pasang sesuai dengan hasil prediksi dan hitung-hitungan yang telah kita lakukan bersama tim ahli," katanya.