Basarnas memperkuat sinergitas penanganan kejadian saat MotoGP Mandalika

id Kantor SAR Mataram,MotoGP Mandalika

Basarnas memperkuat sinergitas penanganan kejadian saat MotoGP Mandalika

Jajaran Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, bersama unsur TNI-Polri, rumah sakit dan lembaga terkait mengikuti rapat koordinasi penanganan potensi kecelakaan dan kejadian membahayakan manusia selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika, di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (10/3/2022) ANTARA/HO-Basarnas

Mataram (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram, Nusa Tenggara Barat, memperkuat sinergitas antarlembaga untuk menangani berbagai kejadian membahayakan nyawa manusia pada saat penyelenggaraan MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit pada 18-20 Maret 2022.

"Berkaitan dengan event MotoGP, diperlukan kesiapsiagaan yang matang, baik dari sumber daya manusia dan kolaborasi yang sangat baik antarinstansi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram Nanang Sigit PH, di Mataram, Kamis.

Ia mengatakan penyelenggaraan MotoGP diperkirakan akan ditonton oleh 60 ribu orang. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan penonton World Superbike (WSBK) yang mencapai 25 ribu orang.

Penonton yang relatif banyak tersebut akan berdatangan dari berbagai daerah menggunakan transportasi darat, laut maupun udara, sehingga potensi kecelakaan dan kejadian membahayakan manusia tetap ada.

Untuk itu, kata Nanang, pihaknya sudah mengadakan rapat koordinasi dan latihan pencarian dan pertolongan dengan lembaga terkait. Melalui kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang handal dan profesional serta kesamaan pola pikir dan tindak.

Rapat koordinasi yang digelar pada Rabu (9/3), diikuti oleh jajaran Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Direktorat Samapta Kepolisian Daerah NTB, Rumah Sakit Umum Provinsi NTB, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) selaku pengelola sirkuit Mandalika.

Dalam pertemuan tersebut, masing-masing lembaga memaparkan berbagai potensi kecelakaan dan kondisi membahayakan nyawa manusia selama penyelenggaraan MotoGP, baik di darat, laut dan udara.

"Kami sudah menginventarisir potensi kecelakaan, bencana maupun kondisi membahayakan manusia yang mungkin terjadi pada saat penyelenggaraan event MotoGP," ujarnya.

Ia mengatakan inventarisir telah dimulai sejak sebelum gelaran Word Superbike (WSBK) yang berlangsung pada November 2021, dan disimulasikan dari mulai menerima laporan hingga seluruh proses penanganan sesuai prosedur.

Khusus saat MotoGP berlangsung, lanjut Nanang, siaga SAR khusus tidak hanya difokuskan pada tier satu atau sekitar sirkuit, namun juga di luar area tersebut.

"Kami juga kembali menyiagakan helikopter di Helipad Medical Center Sirkuit Mandalika untuk mengantisipasi jika ada pembalap yang membutuhkan evakuasi melalui jalur udara," katanya.