13 desa wisata di NTB lolos 300 besar AWDI 2022

id NTB,Desa Wisata,Anugerah Desa Wisata Indonesia,ADWI 2022

13 desa wisata di NTB lolos 300 besar AWDI 2022

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Sedikitnya 13 desa wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB) lolos nominasi 300 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (AWDI) 2022.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi di Mataram, Sabtu mengatakan pengumuman tersebut diumumkan langsung oleh Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno pada Jumat (22/4).

"Sebanyak 13 desa wisata yang masuk nominasi 300 besar tersebut merupakan bagian dari 21 desa wisata NTB yang sebelumnya masuk nominasi di 500 besar," katanya.

Ke 13 desa wisata itu yakni Desa Wisata Kampung Bawang di Kabupaten Bima, Desa Malaju Mantika di Kabupaten Dompu.

Desa Lembar Selatan, Desa Buwun Sejati, Desa Batu Kumbung, ketiganya dari Kabupaten Lombok Barat, Desa Wisata Halal Setanggor dan Desa Wisata Puyung Kabupaten Lombok Tengah. Desa Wisata Labuhan Lombok di Kabupaten Lombok Timur.

Kemudian Desa Wisata Genggelang di Kabupaten Lombok Utara. Desa Wisata Ekowisata Prajak di Kabupaten Sumbawa, Desa Bukit Not Beka Beka Taliwang di Kabupaten Sumbawa Barat. Desa Wisata Tenun Kota Bima dan Desa Wisata Loang Baloq Kota Mataram.

"Kita berharap 13 desa wisata yang telah dikurasi itu tetap berbenah, sehingga berpeluang meraih hasil terbaik," katanya.

Diketahui NTB mendaftarkan sebanyak 153 desa wisata yang berasal di 10 kabupaten dan kota pada ajang AWDI 2022.

Sedangkan di ADWI 2021, NTB mendaftarkan 100 desa wisata. Dari jumlah itu, terpilih tiga desa wisata terbaik mewakili NTB.

Di antaranya desa wisata terbaik kategori toilet umum diraih Desa Wisata Bonjeruk dari Kabupaten Lombok Tengah.

Untuk kategori terbaik kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE) terpilih Desa Wisata Sesaot di Kabupaten Lombok Barat.

Selanjutnya kategori daya tarik wisata terpilih Desa Senaru di Kabupaten Lombok Utara.

Panitia AWDI menetapkan tujuh kriteria atau kategori yang menjadi penilaian. Yakni kategori kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE).

Kategori toilet, kategori daya tarik wisata, kategori homestay, kategori content creative, kategori digital, dan kategori tata kelola.