Jakarta (ANTARA) - Presiden Syarikat Islam Hamdan Zoelva mengatakan bahwa konstitusi Indonesia yang disepakati oleh para pendiri negara pada 18 Agustus 1945 merupakan perjanjian suci dalam berbangsa dan bernegara.
“Kesepakatan 18 Agustus 1945 dalam bentuk konstitusi, kemudian konstitusi itu diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 itu sudah menjadi keputusan dan perjanjian suci dalam bernegara. Itulah yang harus menjadi pegangan kita,” kata Hamdan ketika menyampaikan paparan dalam acara "Pancasila dan Khilafah Apakah Mungkin?” yang disiarkan di kanal YouTube Salam Radio Channel, dipantau dari Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menanggapi fenomena pengendara motor yang melakukan konvoi di wilayah Jakarta Timur dengan membawa atribut khilafah, serta membagikan selebaran bertuliskan Khilafatul Muslimin pada Minggu (29/5).
Baca juga: Harlah Pancasila momentum elemen bangsa bersinergi dan kolaborasi
Aktivitas tersebut, berdasarkan pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, merupakan aktivitas yang melanggar konstitusi.
Oleh karena itu, Hamdan mengingatkan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap menjadikan konstitusi sebagai pegangan dalam bernegara, serta menghormati kesepakatan yang telah tertulis di dalam UUD 1945 sebagai konstitusi Indonesia.
“Karena konstitusi kita itu tidak sedikit pun bertentangan dengan Islam dan syariat Islam, karena ini menyangkut urusan sosial dan kemasyarakatan, bukan tentang ibadah. Maka, perjanjian itu wajib untuk dihormati dan diikuti,” kata Hamdan.
Sebagai generasi penerus para ulama terdahulu yang sudah mengambil kesepakatan ini bersama para pendiri negara lainnya, sudah selayaknya tetap berpegang teguh kepada konstitusi dan menjalankannya.
Baca juga: LVRI: Implementasi nilai-nilai Pancasila cegah korupsi
Dalam Islam, tutur Hamdan melanjutkan, penghormatan atas sebuah perjanjian dan kesepakatan adalah bagian dari ajaran, kecuali kesepakatan tersebut melanggar perintah Allah SWT.
“Inilah negara kita yang tetap mengakui pelaksanaan ajaran agama dan dilindungi oleh negara. Kita harus mengakui bahwa ada agama dan suku lain yang juga harus dihormati dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara,” kata Hamdan.
Berita Terkait
PBNU: Masyarakat jangan lengah pergerakan kelompok radikal
Selasa, 27 Februari 2024 16:29
Khilafah bukan solusi dari persoalan kebangsaan
Kamis, 24 November 2022 20:39
Kesbangpol sebutkan 140 anggota Khilafah Muslimin berada di NTT
Senin, 11 Juli 2022 13:27
Ketum Pagar Nusa minta aparat hukum tindak tegas kampanye khilafah
Selasa, 31 Mei 2022 15:29
Timnas AMIN: MK hidupkan optimisme penegakan demokrasi di Indonesia
Selasa, 2 April 2024 11:04
Ketua MPR menerima aspirasi penyempurnaan UUD NRI 1945
Rabu, 25 September 2024 2:04
Hari Konstitusi pengingat agar pembangunan negeri tak hilang arah
Senin, 19 Agustus 2024 5:38
Alasan UUD NRI 1945 perlu disempurnakan demi kuatkan legislatif
Selasa, 30 Juli 2024 3:21