Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, siap memberikan sosialisasi kepada pelaku pariwisata agar melakukan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster), sebagai upaya menekan penyebaran kenaikan kasus subvarian Omicron di beberapa daerah.
"Apapun itu kebijakan pemerintah harus kita dukung, jadi kita juga akan bantu sosialisasi ke masyarakat agar paham bahwa yang dilakukan pemerintah ini memang untuk kebaikan bersama," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.
Hal itu disampaikannya menyikapi kebijakan pemerintah bahwa untuk melakukan aktivitas di luar ruangan seperti ke mall, perkantoran, atau bepergian masyarakat wajib sudah booster.
Denny mengakui, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah itu cukup dilematis di tengah perkembangan sektor pariwisata mulai bangkit akibat pandemi COVID-19, sehingga aturan itu dikhawatirkan bisa menurunkan kunjungan dan okupansi hotel.
"Kita baru saja bangkit, namun ada aturan booster lagi bagi pelaku perjalanan sehingga ini bisa berdampak besar ke pariwisata. Tapi mau tidak mau kita harus laksanakan perintah dari pusat," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya segera melakukan sosialisasi kepada para pelaku pariwisata terutama pengusaha hotel dan restoran agar dapat melakukan penyesuaian dan pengetatan protokol kesehatan (prokes) kembali.
"Termasuk untuk aplikasi PeduliLindungi harus diaktifkan kembali, dan meminta para karyawan melakukan vaksin booster," katanya.
Sementara menyinggung tentang okupasi hotel di Mataram, Denny, menyebutkan, okupansi hotel di bulan Mei sekitar 53 persen.
"Tapi untuk bulan Juni kemungkinan bisa naik, karena minggu lalu saya coba cek beberapa hotel berbintang di Mataram hampir penuh semua. Harapannya Juni bisa sampai 70 persen," katanya.