Mataram (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menerapkan sistem pengawasan berbasis digital untuk memudahkan pengawasan dalam pengelolaan koperasi.
Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Rabu, mengatakan, untuk menerapkan pengawasan digital tersebut sedang dilakukan pelatihan terhadap pengawas koperasi se-Kota Mataram.
"Untuk tahap pertama, kita latih sebanyak 25 pengawas sekaligus sebagai langkah uji coba," katanya.
Menurutnya, dalam pelatihan ini pengawas koperasi akan mendapatkan aplikasi pengawasan digital, dengan demikian pengawas tidak harus datang ke koperasi setiap saat untuk mengawasi.
"Ke depan, pengawas cukup melakukan pengawasan melalui aplikasi masing-masing. Upaya ini menjadi langkah awal untuk memodernisasi koperasi," katanya.
Fatwir mengatakan, kegiatan pelatihan kepada pengawas koperasi ini juga untuk meningkatkan fungsi dan peran pengawas sebab selama ini pengawas kesannya hanya dilibatkan saat rapat anggota tahunan (RAT) saja.
"Padahal, tugas pokok dan fungsi pengawas itu setiap hari harus mengawasi terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi, meneliti catatan dan pembukuan serta memberikan koreksi, sara teguran dan peringatan kepada pengurus," katanya.
Sementara jumlah pengawas koperasi di Kota Mataram sesuai dengan jumlah koperasi yang ada di kota ini yakni sekitar 500 koperasi. Namun, koperasi yang dinyatakan sehat baru sekitar 200-an, sisanya ada yang kurang sehat, sakit, dan hampir mati.
"Jadi yang kita berikan pelatihan ini adalah pengawas yang mengawasi koperasi sehat agar pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi bisa berjalan lebih maksimal," katanya.