Disnaker Kota Mataram usulkan anggaran kegiatan bursa kerja Rp300 juta

id job,fair,mataram

Disnaker Kota Mataram usulkan anggaran kegiatan bursa kerja Rp300 juta

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram Rudi Suryawan. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengusulkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan anggaran Rp300 juta untuk menggelar kegiatan bursa kerja sebagai salah satu upaya mengurangi angka pengangguran di daerah itu.

"Kebutuhan anggaran untuk menggelar kegiatan bursa kerja sekitar Rp300 juta-Rp400 juta sebab kita harus menyewa stan dan melibatkan puluhan pengusaha yang ada di kota ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Rudi Suryawan di Mataram, Selasa.

Data Disnaker Kota Mataram berdasarkan data BPS tahun 2021, angka pengangguran di daerah setempat sekitar 13.000 orang, sedangkan pengangguran tertinggi lulusan SMA dan SMK. Angka pengangguran itu berkurang dari tahun 2020 yang mencapai sekitar 17.000 orang.

Pada tahun ini, lanjut dia, Pemkot Mataram tidak menggelar bursa kerja karena tidak ada anggaran, sedangkan usulan tersebut untuk kegiatan tahun 2023. Akan tetapi, ucap dia, kegiatan bursa kerja tahun ini dilaksanakan Pemerintah Provinsi NTB secara virtual.

"Provinsi yang mendapatkan program 'job fair' (bursa kerja) tahun ini hanya 10 provinsi, dan Provinsi NTB termasuk salah satunya yang melibatkan 35 perusahaan," katanya.

Baca juga: Disnaker sosialisasikan pemberhentian penempatan PMI ke Malaysia
Baca juga: Angka pengangguran di Mataram mencapai 13.000


Dia mengatakan dari 35 perusahaan yang masuk dalam program bursa kerja di tingkat Provinsi NTB itu, ada beberapa perusahaan dari Kota Mataram. Hanya saja, dalam hal ini Disnaker Kota Mataram tidak bisa memantau apakah warga di Mataram bisa terakomodasi atau tidak. "Karena itulah, kita ingin menggelar kegiatan bursa kerja agar bisa mengakomodasi warga Kota Mataram secara maksimal," katanya.

Selain mengajukan proposal anggaran kegiatan bursa kerja, pihaknya mengusulkan anggaran untuk berbagai kegiatan pelatihan bagi para pencari kerja. "Total anggaran yang kami usulkan ke Kementerian Tenaga Kerja (Ketenagakerjaan, red.) sekitar Rp900 juta untuk dua kegiatan. Pertama bursa kerja, kedua pelatihan," katanya.