HATTA: MP3EI BERKONTRIBUSI NYATA TERHADAP KEMAJUAN NTB

id

     Mataram, 18/5 (ANTARA) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI, berkontribusi nyata terhadap kemajuan termasuk peningkatan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Nusa Tenggara Barat.

     "Dengan adanya MP3EI setelah setahun kita evaluasi, memberikan kontribusi yang sangat nyata dan tinggi dan juga pertumbuhannya," kata Hatta, usai pertemuan terbatas di Pendopo Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram, Jumat petang.

     Rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, membahas tiga hal penting yakni kegiatan yang dilakukan tiga provinsi terkait program MP3EI Koridor V (mencakup NTB, Bali dan NTT), upaya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam penanggulangan kemiskinan, dan upaya pemberdayaan warga baru (eks Timor Timur) di wilayah NTT.

     Selain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, rapat terbantas itu dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, terkait program MP3EI.

     Hadir pula Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, dan para bupati/wali kota se-NTB, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, dan Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay.  

     Hatta menyimpulkan adanya kemajuan yang berarti dalam peningkatan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi NTB setelah mendengar pemaparan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi dalam rapat terbatas itu.

     Ia mengatakan, Gubernur NTB, Bali dan NTT telah melaporkan kemajuan yang dicapai dalam implementasi program MP3EI di wilayah masing-masing dalam kurun waktu hampir setahun terakhir ini.

     Gubernur NTB melaporkan nilai investasi meningkat 33,3 persen, jumlah proyek meningkat dari 28 perusahaan menjadi 58 perusahaan atau meningkat 107 persen. Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat dari 25 perusahaan menjadi 51 perusahaan, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga meningkat dari tiga perusahaan menjadi tujuh perusahaan atau meningkat sebesar 133 persen.

     Sektor investasi yang paling dimintai antara lain perhotelan, pertanian dan perikanan, atau sangat relevan dengan tema Koridor V MP3EI, yakni pengembangan pariwisata dan pendukung pangan nasional.

     Selain itu, semenjak Bandara Internasional Lombok (BIL) beroperasi 1 Oktober 2011 meski baru diresmikan oleh Presiden Yudhoyono pada 20 Oktober 2011, kunjungan wisatawan meningkat dari 402 ribu lebih menjadi 557 ribu lebih orang atau meningkat sebesar 14 persen.

     Produksi ternak di wilayah NTB juga meningkat dari 371 ribu ekor menjadi 460 ribu lebih ekor. Nilai tukar peternak pun meningkat hingga menempati peringkat dua nasional.

     "NTB juga merupakan daerah yang diandalkan sebagai lumbung ternak nasional dan Bapak Presiden sudah menegaskan bahwa dalam 10 tahun ke depan akan menjadi kekuatan lumbung ternak, sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat," ujarnya.

     Sedangkan di sektor perikanan, NTB juga mampu meningkatkan produksinya dari 221 ribu ton menjadi 457 ribu ton.

     "Ini semakin mengukuhkan kita bahwa NTB merupakan daerah potensial, sehingga harus terus didorong menjadi basis peternakan," ujar Hatta. (*)