HastoKristiyanto ingatkan kompetitor bangsa Indonesia adalah bangsa asing

id Hasto Kristiyanto,Pengembangan Iptek,Indonesia Pemimpin Dunia

HastoKristiyanto ingatkan kompetitor bangsa Indonesia adalah bangsa asing

Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto (kiri) dan Rektor UIN Ar-Raniry Mujiburrahman (kanan) dalam acara silaturahim nasional dan kuliah umum bertema "Api Islam, Nasionalisme, dan Pancasila dalam Pemikiran Bung Karno" di Aula Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Jumat (23-9-2022). ANTARA/HO-Humas PDIP

Jakarta (ANTARA) - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa kompetitor bangsa Indonesia adalah bangsa asing, bukan bangsa sendiri, sehingga tidak sepatutnya ada pertikaian antar-anak bangsa.

"Jangan lagi kita cenderung berantem antar-anak bangsa, padahal (kompetitor) yang kita hadapi adalah bangsa-bangsa asing yang akan terus berusaha kembali menjajah kita," kata Hasto, sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara silaturahim nasional dan kuliah umum bertema Api Islam, Nasionalisme, dan Pancasila dalam Pemikiran Bung Karno di Aula Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Jumat.

Di hadapan para peserta kuliah umum tersebut, Hasto pun menyampaikan mengenai pentingnya bagi pihak kampus, seperti UIN Ar-Rainy, untuk mendidik dan membina para mahasiswanya agar mereka mampu menjadi pemimpin bangsa yang dapat melawan segala bentuk penjajahan, bahkan membawa Indonesia mengambil peran di kancah internasional.

Contoh peran di kancah internasional itu, lanjut dia, Indonesia harus bisa mengambil peran mendamaikan Arab Saudi dan Iran yang saat ini tengah berkonflik. "Di UIN ini, saya percaya bahwa mahasiswa adalah masa depan. Di UIN, mahasiswa akan digembleng bagaimana agama dan intelektualitas bersenyawa," ujar Hasto.

Berikutnya, dia mendorong civitas academica di Aceh agar senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasto memberikan contoh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu dapat diterapkan pada kuliner khas Aceh.

Menurut dia, dengan sentuhan teknologi dan hasil riset dari kampus-kampus di Aceh, kuliner khas daerah tersebut dapat bersaing dengan kuliner-kuliner lain, baik di level nasional maupun dunia. Bahkan, Hasto mendorong Menteri BUMN Erick Thohir untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi agar institusi pendidikan itu pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Di sini, misalnya, ada PT Pupuk Iskandar Muda. Kita berharap Menteri BUMN Pak Erick Thohir untuk mendorong BUMN bekerja sama dengan perguruan tinggi sehingga menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pusat penggemblengan mahasiswa jadi calon pemimpin bangsa," kata Hasto.

Baca juga: Waspadai konflik SARA dan politik identitas jelang pemilu
Baca juga: Perppu Pemilu hingga PAN-PPP terancam tak lolos ke parlemen


Selanjutnya, Rektor UIN Ar-Raniry Mujiburrahman menyampaikan bahwa kampusnya memiliki visi menjadi kampus kebangsaan yang bersinergi membangun negeri. Menurut dia, kedatangan Hasto dalam silaturahim nasional dan kuliah umum itu merupakan pertanda baik bagi keluarga besar UIN Ar-Raniry, khususnya menyangkut perhatian pusat pada pengembangan pembangunan infrastruktur kampus UIN.

"Kehadiran beliau ke kampus akan memberi arah baru pengembangan infrastruktur, termasuk pengembangan Kampus II UIn Ar-Raniry akan terwujud. Kami ucapkan terima kasih atas kehadirannya," kata Mujiburrahman.