PASAR LELANG KOMODITAS NTB DINILAI POSITIF

id

     Mataram, 24/6 (ANTARA) - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan memberikan penilaian positif pada  kegiatan pasar lelang komoditas agro di Provinsi Nusa Tenggara Barat setiap tahun.

     Kepala Seksi Pemberdayaan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) NTB Ketut Sugiartha di Mataram, Minggu, mengatakan dasar penilaian positif itu mengacu pada jumlah peserta lelang, nilai transaksi, kualitas penyelenggaraan, keragaman komoditi dan rendahnya gagal serah.

     Penilaian positif itu disampaikan oleh Bappebti pada forum konsultasi teknis dan penyusunan anggaran pasar lelang dan evaluasi kegiatan pasar lelang 2011 di Batam, Provinsi Kepulauan Riau beberapa hari lalu," katanya.

     Menurut dia, para peserta lelang yang diundang oleh Disperindag NTB selama ini tidak hanya berasal dari pengusaha dan petani lokal, namun juga para pelaku bisnis di bidang pertanian dari Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah, bahkan Jakarta.

     Jumlah pengusaha dan petani yang hadir pada saat penyelenggaraan pasar lelang yang digelar setiap tiga bulan sekali berkisar antara 75 hingga 100 orang.

     Pasar lelang komoditas agro di NTB digelar sebanyak tujuh kali dalam satu tahun. Lokasi penyelenggaraan di Kota Mataram sebanyak lima kali dan di Kabupaten Lombok Utara sebanyak dua kali.

     Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menginginkan adanya kegiatan itu untuk membantu petani memasarkan produknya, terutama hasil perkebunan, seperti kakao dan kopi yang banyak dibudidayakan di daerah itu.

     Atas penilaian positif itu, kata Ketut, Bappebti berencana menambah anggaran penyelenggaraan pasar lelang pada 2013 untuk meningkatkan kualitas kegiatan tersebut.

     Sementara alokasi anggaran pasar lelang pada 2012 mencapai Rp448 juta. Angka itu lebih tinggi dibandingkan tahun anggaran 2011 senilai Rp330 juta.

     "Bagi daerah yang mendapat penilaian rendah, kegiatan pasar lelangnya dihapus. Dari 16 provinsi yang ditunjuk menggelar kegiatan bisnis itu, ada tiga yang dihapus," katanya.

     Ketut menjelaskan, tujuan diadakannya pasar lelang komoditas agro tersebut sebagai upaya efisiensi perdagangan dengan memperpendek rantai pemasaran dan mendukung perekonomian daerah serta membentuk harga referensi.    

     Para petani juga bisa merencanakan pola tanam yang baik, sehingga harga yang akan diterima diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani.

     Sementara manfaat untuk kalangan pengusaha, kata dia, yaitu adanya kepastian untuk mendapatkan komoditas yang diinginkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

     Manfaat lainnya adalah para pengusaha dapat mengatur persediaan barang sesuai dengan permintaan pasar serta harga komoditas yang dibeli bisa lebih kompetitif.

     "Dengan harga yang lebih kompetitif tersebut akan tercipta efisiensi dalam melakukan perdagangan," katanya. (*)