PEMERINTAH DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI KELUARGA KECIL

id

     Mataram, 28/6 (ANTARA) - Pemerintah terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga kecil yang usahanya tengah bertumbuh atau sedang tumbuh, agar mampu menjadi keluarga yang mandiri dalam perekonomian.

     "Ini ajang promosi sekaligus pemberdayaan ekonomi keluarga karena akan memotivasi kelancaran usaha ekonomi produktif," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Sugiri Syarief, pada pembukaan Pameran dan Gelar Dagang, di Mataram, Kamis.

     Pameran dan gelar dagang itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan puncak peringatan Hari Keluarga tingkat nasional, yang dipusatkan di Mataram, Pulau Lombok, NTB, 28 Juni hingga 1 Juli 2012.

     Puncak peringatan Hari Keluarga itu digelar di kawasan eks Bandara Selaparang Mataram, yang akan dibuka oleh Wakil Presiden Boediono, pada 30 Juni mendatang. Kegiatan Hari Keluarga 2012 itu akan diikuti sekitar 15 ribu orang.

     Sedangkan pameran dan gelar dagang itu diikuti sebanyak 135 peserta, yang terdiri dari lima peserta dari kementerian, 80 peserta dari perwakilan PKK dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dari seluruh Indonesia, 33 stan pemerintah daerah, dan 17 stan usaha kecil menengah dan swasta.     

     Pameran dan gelar dagang itu dibuka oleh dibuka oleh Ketua Umum Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Vita Gamawan Fauzi, yang juga Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas). 

     Sugiri mengatakan, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya berkewajiban untuk terus memotivasi usaha keluarga agar tumbuh minat dan perubahan perilaku keluarga-keluarga kecil hingga mampu menjalankan usaha ekonomi produktif.

     "Mereka tidak butuh modal besar, tapi bagaimana usaha keluarga-keluarga kecil itu dapat tumbuh dan berkembang menjadi usaha produktif," ujarnya.

     Menurut Sugiri, semangat untuk menumbuhkan usaha keluarga itu yang antara lain melatarbelakangi dilaksanakannya pameran dan gelar dagang yang juga diikuti kelompok usaha kecil binaan BKKBN, dan instansi terkait lainnya.

     Sekitar 500 unit usaha kecil dilibatkan dalam pemeran dan gelar dagang terkait puncak peringatan Hari Keluarga 2012 tingkat nasional itu.

     Diharapkan, kelompok-kelompok usaha kecil itu dapat berinteraksi dan tumbuh semangat untuk maju.

     Ia menyebut data versi BKKBN 2010, jumlah keluarga di Indonesia tercatat sebanyak 62,42 juta keluarga, namun sebanyak 44,8 persen diantaranya belum mendapat dorongan yang signifikan dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

     "Apabila kondisi ini tidak disikapi secara serius, maka akan semakin memberikan kehidupan keluarga yang tidak maju dan berkembang. Karena itu, kita semua perlu terus mendorong pertumbuhan ekonomi keluarga melalui berbagai cara, diantarnya mempromosikan produk-produk usaha keluarga," ujarnya. (*)