Mataram (ANTARA) - Sagir, korban banjir bandang Dusun Lendang Luar, Desa Malaka, Lombok Utara, mengaku dirinya mendengar suara gemuruh dari arah gunung sebelum terjadi banjir bandang pada Minggu (16/10).
"Saya sedang berdiri di halaman rumah, tiba-tiba ada suara gemuruh dari gunung, saya langsung membawa anak dan istri saya untuk menyelamatkan diri," katanya.
Ditambahkan, dirinya langsung mengevakuasi diri dan keluarganya ke dataran tinggi.
Ia menambahkan saat ini dirinya bersama keluarga mengungsi ke tempat pengungsian sementara.
Sementara itu, sebanyak dua rumah milik warga Dusun Lendang Luar, Desa Malaka, ambruk karena diterjang banjir bandang.
Marwan Spd, Sekretaris Desa Malaka, Senin, menjelaskan sebanyak 474 Kepala Keluarga (KK) dari empat dusun terdampak banjir bandang, salah satu rumah warga di Dusun Lendang Luar, rusak parah.
"Ada dua rumah warga yang rusak parah akibat banjir bandang, salah satunya di Dusun Lendang Luar, semua barang hanyut dibawa arus air termasuk uang dan surat-surat penting," katanya.
Selain itu, rumah korban tepat berada di pinggir aliran sungai yang mengakibatkan rumah diterjang aliran sungai.
"Bangunan rumah ini tepat berada di aliran sungai, sehingga itu yang membuat bangunannya rusak parah," katanya.
Berita Terkait
Banjir di Luwu, 14 orang meninggal dunia
Sabtu, 4 Mei 2024 9:29
Korban tewas akibat banjir di Kenya bertambah 66 orang
Rabu, 1 Mei 2024 7:27
BPBD Jakarta ungkap tiga sumber ancaman gempa
Minggu, 28 April 2024 17:52
Sebanyak 116.731 orang diungsikan karena banjir di Kazakhstan
Kamis, 18 April 2024 5:47
Rusia diterjang banjir, puluhan ribu orang dievakuasi
Kamis, 18 April 2024 5:37
Uni Emirat Arab alami curah hujan terbesar
Rabu, 17 April 2024 19:38
Bupati Lombok Utara mengecek dampak banjir di Kecamatan Kayangan
Rabu, 17 April 2024 19:13
Dua desa di Lombok Utara diterjang banjir
Rabu, 17 April 2024 10:47