Peran hutan bagi pemenuhan air di World Water Forum

id world water forum,klhk,konservasi air,pengelolaan air

Peran hutan bagi pemenuhan air di World Water Forum

Ilustrasi - Sejumlah wisatawan mancanegara menikmati suasana saat liburan di Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, Tabanan, Bali. Objek wisata tersebut menjadi salah satu lokasi kunjungan delegasi World Water Forum (WWF) pada 18-25 Mei dan saat ini masih dalam persiapan pembenahan infrastruktur yang sudah mencapai 70 persen. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz/pri

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan memaparkan peran dan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan salah satunya untuk pemenuhan kebutuhan air dalam World Water Forum (WWF) ke-10 yang diadakan di Bali pada bulan ini.

Menjawab pertanyaan ANTARA di Jakarta, Minggu, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Sigit Reliantoro mengatakan KLHK dalam pelaksanaan WWF ke-10 akan melaksanakan beberapa agenda, salah satunya side event dalam bentuk bincang-bincang dan diskusi salah satunya mengambil tema "Mother Forest : Forests as the root of the Food, Energy, Water (FEW) Nexus".

"Dari tema di atas dapat kita lihat begitu besarnya fungsi dan peran hutan sebagai penyangga kehidupan khususnya dalam membantu pemenuhan kebutuhan bahan makanan, energi dan air, bisa dikatakan hutan adalah ‘akar’ dari seluruh pemenuhan kebutuhan makanan, energi dan air," jelasnya.

Baca juga: Indonesia pastikan usul penetapan Hari Danau Sedunia di WWF ke-10

Dia menjelaskan bahwa Indonesia sudah memiliki banyak kisah sukses dalam konteks pengelolaan sumber daya air di tanah air, dengan beberapa program juga akan dibagikan dalam WWF ke-10 yang akan diadakan pada 18-25 Mei 2024.

Salah satunya adalah pengelolaan air dengan cara mikrohidro atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebuah pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai penggerak.

"Dalam konteks pengelolaan sumber daya air, banyak sekali contoh-contoh penggunaan sumber daya air yang sustain misalnya penggunaan air untuk mikrohidro. Banyak sekali contoh-contoh pembangunan mikrohidro di Kawasan Konservasi di TN Gunung Palung, TN Betung Kerihun, TWA Melintang dan lain-lain," ujarnya.

World Water Forum sendiri merupakan pertemuan internasional yang khusus membahas isu ketahanan dan tata kelola air yang berkelanjutan. Untuk WWF ke-10, Indonesia mengambil tema "Water for Shared Prosperity".
 

Baca juga: Program WASH UNICEF di NTB beri kontribusi untuk WWF
Baca juga: Melukat, ritual pembersihan diri dan memuliakan air di Bali