"Budaya ngopi" di mata Islam

id Kopi,Ulama,Islam Oleh IAIH NW Magang

"Budaya ngopi" di mata Islam

Istimewa

Mataram (ANTARA) - Penyebaran Islam melalui ulama atau biasa kita sebut "pengembaraan" tidak terlepas dari kopi, kemanapun para pengembara muslim menyebarkan Islam selalu membawa kopi untuk menjaga malam mereka.

Namun sekarang, kopi bukan hanya dinikmati oleh ulama akan tetapi sudah dinikmati oleh khalayak ramai. Tak kenal suku maupun agama. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih di 50 negara.

Penemu kopi dalam Kitab Inusi As-Shafwah bin Anfusi Al-Qohwah karya Sayyid Al Allamah Abdurrahman bin Muhammad al Aidrus mengatakan biji kopi pertama kali ditemukan di Yaman pada akhir abad ke-8 Hijriah oleh Imam Abul Hasan Assyadzily.

Sedangkan penyebar kopi ke berbagai tempat yang terkenal, yaitu, Imam Abu Bakar Al Aydrus sehingga beliau banyak membuat syair tentang kelebihan kopi.
 
Seperti pada kutipan syairnya yang artinya "Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati dengan-Nya, kopi membantuku mengusir kantuk dengan pertolongan Allah, kopi menggiatkanku taat beribadah kepada-Nya di kala orang-orang sedang terlelap."

Versi yang lain juga menjelaskan, perjalanan spiritual ulama sufi yaitu Syaikh Imam Abul Hasan Assyadzily yang diperintahkan oleh gurunya untuk mengamalkan wirid selama 44 hari 44 malam tampa tidur. Beliau merasakan pekerjaan ini sangat berat dan beberepa kali gagal, sehingga pada suatu malam Syaikh Sazili bertemu dengan Rasulullah SAW dalam mimpinya, dan diperintahkan untuk menumbuk biji-bijian kemudian dimakan tanpa dicampurkan dengan air, bijian ini disebut sampai sekarang bernama kopi.
 
Kopi pada abad ke-15 mahsyur di Kota Yaman karena kota ini juga sudah lumrah dengan ulama-ulama yang dicetaknya. Hal itu yang membuat kopi harus menemani setiap malam ulama untuk menjaga diri dari kantuk.

Dalam masyarakat luas hampir tidak ada yang luput dari kopi sebagai kebutuhan sehari-hari, baik untuk dikonsumsi atau pun sebagai jamuan untuk tamu.

Kopi ini dikonsumsi oleh semua kalangan, orang tua, pemuda, bahkan anak-anak. Demikian pula dalam kitab ulama juga disebutkan kopi adalah minuman para musafir.
 
Dari segi sosial Islam juga sangat erat hubungannya karena bisa menjadi media untuk pengakraban dan menjalin hubungan humanis.

Adat kebiasan masyarakat Lombok juga terkenal dengan kopinya, jikalau belum minum kopi belum lengkap rasanya ketika bertamu di tempat ini. Dalam acara keagamaan pun sering melibatkan kopi sebagai jamuan ketika hendak menjalankan ritual keagamaan.

Menurut pandangan ahli Dzikir, seperti yang dikatakan Sayyid Abdul Kuddus Jamalullail, kopi adalah teman bagi orang-orang yang sedang berzikir, sebab ketika seseorang meminum kopi menghilangkan rasa kantuknya, sehingga adanya rasa khusuk yang nikmat dan itulah yang dibutuhkan bagi para ahli dzikir .

Meski demikian tidak menjadi ukuran bagi semua orang untuk menghilangkan rasa mengantuk dengan meminum kopi, karena ada sebagian orang yang tidak cocok untuk mengkonsumsinya.

Di samping itu dilihat dari proses belajar mengajar, khususnya pada pondok pesantren. Kopi sangat dianjurkan untuk dikonsumsi untuk para santri. Seperti yang dikatakan oleh Syekh Mustofa, selain mempermudah proses belajar santri juga meningkatkan fokus saat belajar. Sehingga setiap pelajaran yang disampaikan guru cepat terserap.

Setiap sesuatu yang hendak di lakukan tentunya mempunyai adab di dalam Islam adapun adab meminum kopi dalam islam yaitu:

1. Menghadiahkan Fatihah untuk Syeikh Abu Bakar Bin Salim dan Imam Abul Hasan Assyadzily  karena beliaulah yang pertama kali membawa kopi dan menanamnya hingga bisa dinikmati sampai saat ini,
2. Membaca niat dalam hati : aku sengaja minum kopi mengambil berkat Syeikh Abu Bakar Bin Salim karena Allah SWT,
4. Menggunakan tangan kanan dan bagian bawah cangkir menggunakan tangan kiri,
5. Baca secara lisan: nawaitu syifa bibarkati muhammadurasulullah ( kalam Abah Guru Sekumpul ) Insyaallah Jadi Obat Penyakit,
5. Usahakan setiap minum kopi tiga tegukan baca: Bismillah, Arrahman, Arrahim Allahumma Shollu`ala sayidinna Muhammad.

Habib Hasan bin Ismail Al Muhdor, salah satu tokoh ulama, mengatakan kopi dicintai oleh para ulama dan orang-orang saleh dan apa pun yang diniatkan ketika meminumnya Insya Allah dapat terkabulkan.

Kebiasaan orang alim mencintai kopi juga tercerminkan oleh maha guru, yaitu Syaikh Abu Bakar bin Salim menyeduh kopi hampir satu termos. Beliau meminumnya mulai tengah malam untuk menemani malam sehingga terjaga waktu tahajjudnya sampai Isroq (terbit matahari) itu habis satu termos.

Seiring perjalanan waktu ulama masa kini, seperti Al Habib Muhammad Alhaddar guru dari guru mulia Habib Umar beliau kemana-mana berdakwah membawa kopinya, tentunya dengan racikan yang khusus.

Begitu juga Abdullah Al Muhdor senang dengan kopi, sebelum beribadah beliau minum kopi, beliau mengatakan kalau nafsu kita kasih kesenangannya dahulu, dalam arti nafsu yang tidak melanggar syariat maka nantinya mudah untuk khusuk.

Pada riwayat yang berbeda pula dikisahkan dari guru tarikat di Kalimantan, Abah Guru Sekumpul mengatakan salah satu Aulia bermimpi bertemu Rasulullah SAW lalu mengatakan Ya Rasulullah beritahu saya hadits yang belum pernah engkau katakan sebelumnya, lalu beliau pun menyebutkan tiga hal:

1. Barang siapa yang ada tasbih di kantungnya maka dia dihitung oleh Allah SWT, orang itu selalu berdzikir meskipun tidak berdzikir,
2. Selama rasa kopi masih ada di mulut seseorang maka malaikat memintakkan ampun kepada Allah Swt,
3. Duduk di samping aulia meskipun sekejap lebih baik dari pada ibadah sampai terpotong-potong.

Begitu pula Syaikh Abu Bakar bin salim dalam hal pengobatan Islam yang dilakukan beliau selalu mengobati orang dengan perantara kopi, segala macam penyakit dengan izin Allah SWT, beliau mengatakan kopi itu apa yang di niatkan ketika meminumnya terkabul. 

Sampai-sampai perkara yang tidak mungkin di sembuhkan, bisa disembuhkan dengan kopi dengan niat kesembuhan dan karena izin Allah SWT.

Sehingga tercakup pandangan Islam tentang kopi, sangatlah baik dari segi spiritual, kesehatan maupun hubungan sosial kehidupan sehari hari sangat erat hubungannya dengan kopi.