Kupang (ANTARA) - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur Johana Lisapali optimistis pembangunan sektor peternakan di provinsi berbasis kepulauan ini berkembang lebih pesat setelah adanya ranch peternakan di Besipae Desa Linamuti Kecamatan Amanuban Selatan yang dikelola secara profesional.
"Kehadiran ranch peternakan di Besipae itu mampu mendorong percepatan dalam pembangunan sektor peternakan. Ternak yang dikembangkan di NTT akan lebih baik dan berkualitas," kata Johana Lisapali di Kupang, Minggu.
Johana Lisapali mengatakan hal itu terkait dampak pembangunan sektor peternakan setelah Pemerintah NTT bersama investor mengembangkan usaha peternakan di Besipae. Ia mengatakan kawasan Besipae sejak 1982 digunakan Pemerintah Provinsi NTT untuk pengembangan usaha peternakan yang dikelola salah satu UPT Peternakan NTT khusus untuk pakan ternak.
Kawasan Besipae yang sangat luas nantinya dijadikan lokasi pengembangan usaha peternakan terintegrasi dengan pertanian. Selain itu, Dinas PUPR membangun jalan tani serta tiga embung dalam kawasan Besipae sehingga daerah itu menjadi kawasan peternakan yang lebih moderen. Pemerintah NTT, lanjut dia, juga menjadikan kawasan peternakan di Besipae sebagai lokasi edukasi bagi masyarakat peternak tentang bagaimana sistem peternakan yang baik agar menghasilkan ternak yang lebih berkualitas.
Baca juga: Kodim dan Disnak Lombok Tengah mulai memeriksa hewan ternak untuk kurban
Baca juga: Dinas Peternakan sebutkan kasus PMK di Mataram naik menjadi 82 ekor
Melalui sistem peternakan yang berkualitas, menurut dia, maka populasi ternak di NTT juga dipastikan meningkat pesat, karena masyarakat peternak di Kabupaten Timor Tengah Selatan telah mendapatkan edukasi tentang sistem peternakan yang lebih baik.
Saat ini, populasi ternak di Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini mencapai 1, juta ekor untuk sapi dan 2,5 juta ekor ternak Babi. "Kami yakin khusus ternak Sapi di NTT pada beberapa tahun mendatang populasinya meningkat pesat karena sistem peternakan sudah lebih memadai, kalau selama ini para peternak lebih pada peternakan tradisional tetapi ke depan sudah lebih moderen," kata Johana Lisapali.
Berita Terkait
BPOM NTT jalankan program sadar pangan aman
Kamis, 16 Mei 2024 17:58
BI NTT luncurkan program "on boarding" UMKM
Rabu, 15 Mei 2024 15:52
WNA diselundupkan ke Australia berpura-pura jadi nelayan
Senin, 13 Mei 2024 17:58
BMKG ingatkan masyarakat NTT waspada angin kencang
Rabu, 8 Mei 2024 19:37
PLN targetkan SMK di Ruteng sebagai pusat pengembangan motor listrik di NTT
Rabu, 8 Mei 2024 17:08
PLTP Ulumbu Eksisting NTT serap tenaga kerja lokal hingga 97 persen
Selasa, 7 Mei 2024 22:06
Kemensos-Disdukcapil mendata kependudukan ODGJ di Sumba Timur NTT
Jumat, 3 Mei 2024 4:50
DJP Nusra catat kepatuhan SPT di NTT capai 97 persen
Kamis, 2 Mei 2024 11:33