Sistem Hidroponik menjadi salah satu solusi menghadapi permasalahan tersebut. Dalam melakukan cocok tanam, sistem hidroponik dikenal tidak membutuhkan lahan yang banyak, sehingga dapat memanfaatkan area yang kecil dan sempit sekali pun.
Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakanan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit dari pada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah.
Dalam sistem hidroponik, tanah diganti dengan alternatif media tanam lain, salah satu yang paling populer adalah air. Jadi, tanaman yang ditanam secara hidroponik akan tumbuh dengan bantuan air dan sinar Matahari. Selain itu, proses menanam tanaman hidroponik pun terbilang sederhana dan perawatannya tidak terlalu rumit.
Kelebihan dan manfaat hidroponik untuk lingkungan yaitu kemampuannya dalam mengurangi dan meminimalkan polusi udara. Semua orang pasti menyadari apabila sekarang ini tingkat polusi udara di lingkungan sekitar terus meningkat. Polusi ini merupakan hasil dari pembakaran hutan, asap pabrik, asap kendaraan bermotor, asap rokok dan sebagainya.
Jika tidak dikurangi kadar polusinya, udara bisa menjadi kotor dan tercemar. Setelah itu bisa berdampak pada kesehatan manusia dan binatang terutama binatang ternak. Agar masalah ini dapat diatasi, maka salah satu alternatif terbaik yang bisa dipilih adalah menggunakan metode hidroponik untuk budidaya tanaman.
Selain membersihkan udara dari pencemaran serta polusi, budidaya tanaman hidroponik juga dapat difungsikan sebagai media untuk menambah kadar oksigen atau O2 di udara. Semakin banyak kandungan oksigen yang tersedia pada suatu lingkungan, kualitas kesehatan manusia bisa ditingkatkan.
Sistem hidroponik bisa diterapkan di daerah perkotaan yang mempunyai tingkat pencemaran udara lebih tinggi. Lahan berukuran luas tidak dibutuhkan lagi sebab sistem hidroponik dapat diaplikasikan di lahan sempit termasuk dalam lingkungan rumah sendiri.
Teori yang digunakan dalam masalah ini adalah teori Ekosentrisme. Ekosentrisme merupakan teori yang mengaitkan seluruh subjek yang ada di dalam alam semesta, dari biotik hingga abiotik karena keduanya memiliki nilai yang saling terikat satu sama lain dalam sebuah ekosistem.
Contoh dari teori itu adalah menanam tumbuhan menggunakan sistem hidroponik, yang di mana dalam sistem ini tidak menggunakan tanah melainkan air yang sedikit dan tidak menggunakan pupuk yang terbuat dari bahan kimia yang dapat merusak tanah dan menjadi polusi udara.
Muhammad Ananda Auliya’a Mazwar (*)
Nim : 200602029
Kelas : Sosiologi Agama 5A
Universitas Islam Negeri Mataram