Emas anjlok 18,40 dolar AS karena "greenback" menguat

id harga emas,emas berjangka,bursa Comex,dolar menguat,putusan Fed

Emas anjlok 18,40 dolar AS karena "greenback" menguat

Pegawai menunjukkan pajangan emas cetakan Antam PT Pegadaian (Persero) di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (22/9/2022). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj. (ANTARA FOTO/BASRI MARZUKI)

Chicago (ANTARA) - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menghentikan kenaikan empat sesi berturut-turut menjadi berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS karena aksi ambil untung setelah greenback menguat menjelang keputusan suku bunga oleh Federal Reserve.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 18,40 dolar AS atau 1,02 persen menjadi ditutup pada 1.792,30 dolar AS per ounce, setelah mencapai terendah sesi di 1.790,50 dolar AS yang merupakan level terendah sejak 7 Desember.

Emas berjangka menguat 9,20 dolar AS atau 0,51 persen menjadi 1.810,70 dolar AS pada Jumat (9/12/2022), setelah terangkat 3,50 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.801,50 dolar AS pada Kamis (8/12/2022), dan melonjak 15,60 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.798,00 dolar AS pada Rabu (7/12/2022).

Dolar AS menguat pada Senin (12/12/2022) karena pelaku pasar menunggu laporan inflasi utama AS dan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,31 persen menjadi 105,1310.

Investor menunggu pembacaan indeks harga konsumen (IHK) AS untuk November yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat dan keputusan Federal Reserve tentang suku bunga pada Rabu (14/12/2022) untuk petunjuk tentang langkah selanjutnya untuk emas.

Baca juga: Emas menguat 15,60 dolar AS didorong "greenback" melemah
Baca juga: Indonesia berpeluang tambah emas di Kejuaraan Dunia Wushu Junior


Bank Sentral Eropa (ECB), Bank Sentral Inggris (BoE), dan Bank Sentral Swiss (SNB) juga akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dan membuat pengumuman suku bunga minggu ini. "Harga emas menetap di bawah level 1.800 dolar AS karena para pedagang menunggu laporan inflasi utama dan keputusan FOMC," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

"Emas memiliki kinerja yang kuat baru-baru ini karena para pedagang secara luas percaya bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, sementara beberapa berharap bahwa soft landing masih mungkin terjadi (untuk ekonomi AS)."

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 31,4 sen atau 1,32 persen, menjadi ditutup pada 23,403 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 28,20 dolar AS atau 2,72 persen, menjadi ditutup pada 1.008 dolar AS per ounce.