KPKP Jakpus pantau harga bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru 2023

id Harga pangan DKI,Harga beras ,Harga telur ,Natal dan tahun baru ,Pasar Rawa Kerbau,Sembako

KPKP Jakpus pantau harga bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru 2023

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Rawa Kerbau Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022). (ANTARA/Ulfa Jainita)

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar tradisional dan modern menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti di Jakarta, Senin, mengatakan, ada kenaikan sejumlah bahan pokok, namun masih wajar dan ada juga yang mengalami penurunan.

Penty mengatakan, pemantauan harga bahan pokok menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dilakukan di tiga lokasi, yakni Pasar Johar dan Rawasari dan salah satu swalayan di Green Pramuka Square. “Tadi hasil dari monitor dua pasar tradisional, ada bahan pokok yang naik seperti beras dan ayam potong, lalu ada juga yang turun seperti telur, daging, ikan dan cabai," kata Penty.

Penty mengungkapkan, stok dan pasokan pangan di wilayah Jakarta Pusat menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 dijamin aman. “Tidak seperti tahun sebelumnya, tahun ini pembelinya tidak terlalu banyak, cenderung normal sehingga tidak ada harga yang melonjak dan dipastikan stok pangan aman," ujarnya.

Salah satu pedagang beras di Pasar Rawa Kerbau, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rosmini mengatakan, semua jenis beras mengalami kenaikan bervariasi. "Semua jenis beras mengalami kenaikan yang bervariasi, mulai dari kenaikan Rp1.000 hingga Rp2.000 per liter," ujar Rosmini.

Rosmini menuturkan, kenaikan beras ini terjadi menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. "Sekarang warnanya agak kuning, mau itu beras biasa hingga yang bagus juga mengalami perubahan warna," katanya.

Baca juga: Dinsos Mataram menyalurkan bantuan sembako ke 400 penyandang disabilitas
Baca juga: GWS Bali bantu sembako dan susu Yayasan Peduli Kanker Anak


Di tempat yang sama, Aming, pedagang ayam potong mengaku, daya beli konsumen mengalami penurunan. "Harga ayam potong negeri dari yang biasa di jual Rp33 ribu sekarang menjadi Rp40 ribu," ungkapnya.

Aming menuturkan, ada dampak dari kenaikan harga bahan pokok berupa berkurangnya konsumen membeli barang dagangannya. "Harga ini akan terus mengalami kenaikan hingga Tahun Baru 2023. Dampak kenaikan ini biasanya pembeli beli 3 ekor menjadi 1 ekor," katanya.