PENGAMAT: JR BERPERAN CEGAH KEBANGKRUTAN AKIBAT KECELAKAAN

id

     Mataram, 3/4 (Antara) - Pengamat Transportasi dan Kebijakan Publik dari Universitas Mataram Prof H Galang Asmara mengatakan PT Jasa Raharja (Persero) berperan penting dan strategis dalam mencegah terjadinya kebangkrutan akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
     "Pandangan saya terhadap eksistensi Jasa Raharja (JR) sangat penting dan strategis dalam mencegah kebangkrutan akibat kecelakaan lalu lintas," katanya pada acara Dialog Publik yang digelar PT Jasa Raharja NTB di Mataram, Rabu.    
     Ia mengatakan, salah satu penyebab terjadinya kebangkrutan pada seseorang itu adalah karena sakit atau meninggal dunia. Dalam kasus ini termasuk yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
     "Dalam hal ini Jasa Raharja tampil untuk mencegah terjadinya kebangkrutan dengan memberikan santunan kepada korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia dan cacat tetap atau menanggung biaya pengobatan bagi korban menderita luka-luka," kata pengamat yang juga dosen senior Fakultas Hukum Universitas Mataram (Unram).
     Dia mengatakan, kemiskinan atau kebangkrutan itu bisa terjadi terutama kalau yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas itu adalah tulang punggung keluarga, demikian juga bagi korban yang menderita luka-luka dan cacat tetap, karena tidak ada lagi yang mencari nafkah.
     Karena itu, menurut Galang, dalam hal ini peran Jasa Raharja menjadi penting dan strategis, karena kesulitan yang dihadapi keluarga korban kecelakaan lalu lintas itu bisa sedikit ringan dengan adanya dana santunan.
     "Demikian juga bagi korban yang menderita cacat tetap dan tidak mampu bekerja lagi serta korban luka-luka yang membutuhkan biaya pengobatan cukup besar dapat diatasi dengan adanya dana santunan Jassa Raharja," kata Galang.
      Menurut dia, pada situasi yang kritis, karena keluarga korban kecelakaan lalu lintas harus mengeluarkab biaya besar, Jasa Raharja tampil untuk meringankan beban mereka dengan memberika pelayanan yang cepat, tepat dan aman.
      "Saya menilai pelayanan yang diberikan Jasa Raharja kepada para korban atau ahli warisnya relatif mudah dan cepat. Saya mendapat informasi dari sejumlah ahli waris korban kecelakaan lalu lintas, paling lambat tiga hari dana santunan sudah diserahkan," ujarnya.
      Namun, kata Galang, kendati mendapat santunan dari Jasa Raharja yang jumlahnya cukup besar, lebih baik para pengendara berupaya menghindari terjadinya kecelakaan, sebab walaupun ada santunan korban atau ahli warisnya tetap menderita kerugian besar.
     "Untuk itu menurut saya lebih baik melakukan upaya preventif atau mencegah terjadi kecelakaan lalu lintas. Ini dilakukan dengan menaati aturan berlalu lintas dan berkendara yang aman di jalan raya," kata Galang.
      Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang NTB Rudi Julainto mengataan, dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di daerah ini pihaknya memperkuat kerja sama dan koordinasi serta sinergitas kegiatan pencegahan kecelakaan lalu lintas melalui program kemitraan untuk membedah persoalan lalu lintas tersebut dilakukan.
      Hal itu, menurut Rudi, dibuktikan dengan terbentuknya "Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) yang sudah dikukuhkan hingga kabupaten/kota di NTB.
      Selain itu telah dilakukan penandatanganan fakta integritas penanganan kasus kecelakaan lalu lintas terpadu antara Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Jasa Raharja, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatik, Organda  dan Dinas Pekerjaan Umum (PU).
      "Ini dapat dijadikan media untuk mencegah akar persoalan kecelakaan lalu lintas tersebut," katanya.
      Rudi mengatakan, kerjas keras dan upaya bersama yang dilakukan pihak kepolisian, perhubungan dan Jasa raharja maupun mitra kerja terkait akhirnya berbuah manis.
      "Ini terbukti dari jumlah santunan yang dibayarkan pada periode Januari-Februari 2013 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012 mengalami penurunan cukup sigindikan, mencapai 16,47 persen, yakni dari
dari Rp3,31 miliar selama dua bulan pada 2012, turun menjadi Rp2,31 miliar pada 2013," kata Rudi.
      Kendati demikian, katanya, pihaknya akan terus kemningkatkan sosialisasi termasuk dengan menggelar dialog publik guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang arti pentingnya menaati aturan berlalu lintas guna mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas.(*)