Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah mengungkapkan banjir yang menggenangi sejumlah dusun dan jalan raya di sekitar Sirkuit Mandalika akibat penggundulan hutan di kawasan perbukitan yang ada di wilayah itu.
"Saya sudah melihat kawasan di sekitar Mandalika, setelah kita datang masalahnya hampir sama di semua tempat di Indonesia karena curah hujan yang besar. Kemudian tidak ada yang menahan di gunung karena banyak pohon sudah ditebang, sehingga membawa tanah dan lumpur. Itulah yang kemudian membuat selokan di sekitar kawasan menjadi tertutup dan tersumbat, sehingga air yang tadinya harus mengalir ke laut jadi banyak tertahan," kata Zulkieflimansyah usai meresmikan IGD Terpadu dan Trauma Center RSUD Provinsi NTB di Mataram, Sabtu.
Ia menjelaskan, saat ini air yang menggenangi kawasan sekitar Sirkuit Mandalika sudah surut. Termasuk, di beberapa ruas jalan menuju Sirkuit Mandalika yang sebelumnya mengalami longsor sudah sudah bisa diatasi serta dilewati kendaraan. "Jalan Bypass Bizam-Mandalika sudah diperbaiki. Itu bukan longsor, bukit yang runtuh karena memang ada sisa batu-batu yang kemudian runtuh. Tapi semua sudah diangkat dan bisa dilewati," ujarnya.
Meski demikian, menurut Zulkieflimansyah ketika terjadi genangan atau banjir seperti itu, mestinya masyarakat harus pro aktif membantu dengan ikut bergotong royong bersama-sama membantu memperbaiki saluran air yang sempat menyumbat kawasan Mandalika. "Jadi, tidak cukup dengan foto-foto kemudian memviralkan, paling tidak kita bergotong royong bersama-sama membantu sehingga air menjadi lancar kembali," katanya.
Zulkieflimansyah mengimbau kepada masyarakat NTB untuk tetap waspada dan tetap berhati-hati di tengah kondisi cuaca ekstrem seperti saat ini. "Saya kira masyarakat harus tetap berhati-hati. Meski demikian jangan takut yang berlebihan. Karena waktu kita kecil cuaca seperti sudah sering terjadi dan kota rasakan," katanya.
Baca juga: Gubernur NTB: Banjir di sekitar Sirkuit Mandalika akibat hutan gundul
Jalan menuju Sirkuit Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, tergenang banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi yang terjadi di daerah setempat sejak Kamis (22/12) hingga Jumat (23/12). "Iya ada genangan banjir akibat hujan yang lebat," kata Kapolsek Kawasan Mandalika, AKP Made Dimas.
Sebelumnya, BMKG juga memprakirakan seluruh wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat selama periode Natal dan Tahun Baru 2023. Peningkatan curah hujan selama periode Natal dan Tahun Baru 2023 diakibatkan sejumlah dinamika atmosfer.
"Berdasarkan kondisi potensi hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencan untuk periode 25 Desember 2022 hingga 01 Januari 2023 di sebagian wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Sri Aprilia.
Baca juga: TNI-Polri mengatasi banjir dan tanah longsor di jalan bypass Mandalika
Sementara itu untuk periode tanggal 22-24 Desember 2022 juga perlu diwaspadai adanya potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, Kota Bima, dan Dompu.
"Pemerintah daerah diharapkan melakukan peningkatan antisipasi dampak cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," katanya.
Berita Terkait
NTB dapat kucuran alokasi belanja negara 2025 sebesar Rp27,2 triliun
Senin, 16 Desember 2024 14:14
Pemprov NTB diminta awasi harga bahan pokok jelang Nataru 2025
Senin, 16 Desember 2024 10:42
Sebanyak 376 unit rumah di Bima terendam banjir
Senin, 16 Desember 2024 10:30
DPRD NTB percepat perda penyertaan modal PT Jamrida Syariah
Senin, 16 Desember 2024 10:27
Kemarin, Festival Ragi, kasus OTT hingga kasus narkoba di NTB
Senin, 16 Desember 2024 7:37
Tim SAR gabungan evakuasi jenazah pemancing di perairan Lotim
Senin, 16 Desember 2024 7:18
OTT Dikbud, Gapensi NTB minta sistem swakelola tipe 1 proyek konstruksi dievaluasi
Senin, 16 Desember 2024 5:50
Kesadaran warga NTB membayar pajak kendaraan rendah
Minggu, 15 Desember 2024 23:40