WARGA MATARAM TEMUKAN MORTIR AKTIF ZAMAN PENJAJAHAN

id

Mataram, 7/5 (Antara) - Warga Kramat Tunggal, Kelurahan Sayang-Sayang, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa, menemukan sebuah mortir aktif yang diduga peninggalan zaman penjajahan.

Mortir itu ditemukan di tumpukan barang rongsokan oleh Awang (30), pemilik lokasi penumpukan barang rongsokan, ketika ia sedang menyortir barang-barang rongsokan yang dianggap masih bernilai untuk dijual.

Namun, Awang pun mengaku heran mengapa mortir tersebut bisa ada di tumpukan barang rongsokan itu.

Ia pun menduga, ada pihak yang memposisikan mortir itu sebagai barang rongsokan biasa yang dianggap tidak berbahaya, sehingga menempatkannya pada lokasi penumpukan barang rongsokan tersebut.

"Mungkin, yang bawa barang ini ke sini (lokasi penumpukan barang rongsokan) tidak tahu kalau ini mortir, tapi kami tahu makanya dilaporkan kepada aparat berwajib," ujar Awang.

Untuk menghindari berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, mortir bekas zaman penjajahan itu dibawa oleh oknum aparat TNI ke Markas Koramil Mataram, hingga diteruskan ke Detasemen Peralatan (Denpal) Korem 162/Wira Bhakti.

Komandan Koramil Mataram Kapten Inf Mariko mengatakan, mortir tersebut masih aktif sehingga harus dijinakkan ahlinya.

"Makanya langsung dibawa ke Denpal untuk diamankan. Itu masih bisa meledak dan membahayakan warga," ujarnya.

Mortir merupakan senjata artileri yang diisi dari depan, dan menembakkan peluru dengan kecepatan yang rendah, jarak yang jangkauan dekat, dan dengan perjalanan peluru yang tinggi lengkungan parabolnya.

Umumnya sebuah perangkat mortir modern terdiri dari sebuah tabung dimana peluru mortir dijatuhkan kepada mekanisme penembakan yang meledakkan bahan kimia untuk melontarkannya.

Mortir dikenal di Eropa pada abad ke- 18 oleh bangsa Eropa. Pada mulanya mortir digunakan untuk melakukan serangan kedalam benteng pertahanan atau keluar benteng pertahanan karena lengkung tembakannya dapat menjangkau melewati dinding benteng yang tinggi sehingga dengan mudah menghantam musuh yang berada di balik tembok benteng pertahanan.

Mortir juga dikenal di India ketika terjadi perperangan dengan tentara kerajaan Inggris seperti mortir yang bernama "harimau dari Mysore" yang di buat di India selatan dan jatuh ke tangan Inggris dalam pertempuran di Seringatapam pada tahun 1799. (*)


Editor: Anwar Maga
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.