Pemkot ajak komunitas peduli sungai sampah mikroplastik

id salah,plastik,sungai,sampah plastik,sampah mikroplastik

Pemkot ajak komunitas peduli sungai sampah mikroplastik

Wali Kota Mataram Mohan Roliskaan. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengajak komunitas peduli sungai (KPS) di daerah itu melakukan penanganan sampah mikroplastik yang membuat Sungai Jangkuk tercemar.

"Kami segera memanggil dan mengumpulkan KPS Sungai Jangkuk, untuk membicarakan penanganan masalah sampah mikroplastik agar tidak menimbulkan dampak ke depan," kata Wali Kota Mataram Mohan Roliskana di Mataram, Senin.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi hasil penelitian Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) NTB, yang menyebutkan salah satu sungai di Kota Mataram, yakni Sungai Janguk, tercemar mikroplastik.

Mikroplastik merupakan potongan plastik kecil yang berukuran kurang dari 0,5 mm sehingga dapat dengan mudah masuk tubuh hewan yang kemudian dikonsumsi manusia dan meracuni tubuh manusia.

Ia mengatakan hasil penelitian Walhi NTB tersebut menjadi atensi Pemerintah Kota Mataram untuk melakukan intervensi lebih optimal dalam upaya menjaga kebersihan aliran sungai.

"Kebersihan sungai dari awal sudah menjadi atensi kami sehingga terbentuk kelompok peduli sungai pada sungai yang membelah Kota Mataram yakni Sungai Jangkuk, Ancar, dan Unus," katanya.

Informasi dari Walhi itu, lanjutnya, menjadi catatan khusus Pemerintah Kota Mataram untuk dilakukan intervensi lebih konkret dalam upaya menjaga kualitas sungai. Pemerintah kota juga akan mengambil langkah-langkah cepat dan strategis terhadap semua sungai yang membelah Kota Mataram.

Baca juga: Keluarga Penerima Manfaat Mataram mengolah sampah 1,8 ton jadi biogas
Baca juga: Disdik Mataram meminta sekolah-kelurahan bersinergi tangani sampah


"Tidak hanya kebijakan melainkan juga intervensi anggaran. Tapi perlu diketahui, ini bukan tanggung jawab kita saja melainkan tanggung jawab bersama, termasuk Balai Wilayah Sungai (BWS)," katanya.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram juga akan diminta meningkatkan sosialisasi dan edukasi bersama pihak kelurahan serta lingkungan terkait dengan mengubah pola pikir masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke sungai. "Pencemaran mikroplastik ini dipicu banyak faktor yang menjadi variabel mengubah kualitas air dan udara. Karena itulah, kita segera ambil langkah penanganan," katanya.