Mataram (ANTARA) - Seorang pegawai Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat berinisial EP terungkap menjadi tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) yang berkaitan dengan penyalahgunaan kewenangan.
Pegawai Kejati NTB berstatus tersangka tersebut terungkap dalam surat pemberitahuan penyidikan perkara tipikor dari Kepala Kejati NTB Sungarpin kepada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Nomor: B-183/N.2/Fd.1/01/2023, tertanggal 18 Januari 2023.
Juru Bicara Kejati NTB Efrien Saputera yang dikonfirmasi di Mataram, Rabu, mengaku belum mengetahui perihal adanya penerbitan surat pemberitahuan tersebut.
"Soal itu, tidak ada informasi dari bidang teknis ke Penkum (penerangan hukum)," kata Efrien.
Baca juga: 8 jaksa nakal di Kejati NTB dijatuhi sanksi, lima di antaranya sanksi berat
Jaksa yang bertugas di bidang pidana khusus juga dikatakan Efrien belum pernah menyampaikan perihal informasi perkembangan dari perkara yang masuk berdasarkan laporan masyarakat tersebut.
"Biasanya ada laporan ke saya. Tetapi, sampai sekarang belum ada kami terima," ujarnya.
Dalam keterangan surat tersebut, kasus yang menetapkan EP sebagai tersangka itu sudah masuk di tahap penyidikan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Kepala Kejati NTB Nomor: Print-03/N.2/Fd.1/03/2022, tanggal 28 Maret 2022.
Penyidikan kasus korupsi dengan menetapkan EP sebagai tersangka ini pun sebelumnya terungkap dari adanya laporan masyarakat yang menjadi korban penipuan.
Dalam laporan tersebut, EP diduga menjanjikan korban lulus dalam tes Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Perwakilan NTB. EP menjanjikan hal tersebut apabila korban menyerahkan uang Rp100 juta.
Korban yang merasa yakin dengan janji tersangka, menyerahkan uang dalam dua tahap. Pertama, Rp40 juta dan terakhir Rp60 juta. Penyerahan uang dari korban kepada tersangka pun ditandai dengan adanya bukti kuitansi bermaterai Rp6.000.
Bukti lain dalam laporan korban juga turut dilampirkan berupa foto dokumentasi saat penyerahan uang di salah satu rumah dinas yang ada di lingkungan Kejati NTB.
Korban pun membawa kasus ini ke proses hukum, karena EP tidak kunjung menepati janji hingga dinyatakan bahwa korban tidak lulus dalam tes CASN.
Berita Terkait
Kronologi oknum pegawai Kejati NTB jadi tersangka korupsi dari laporan masyarakat
Kamis, 26 Januari 2023 11:57
Kejati NTB berikan sanksi oknum kejaksaan terlibat kasus penipuan mobil
Selasa, 4 Juni 2024 17:48
Kejati NTB periksa pegawai bank terkait kasus korupsi dana KUR di Loteng dan Lotim
Kamis, 30 Juni 2022 22:12
Disnakeswan NTB kooperatif pada kasus korupsi pengadaan ternak ayam
Jumat, 15 November 2024 19:49
Kejati NTB periksa secara maraton saksi kasus korupsi NCC di Mataram
Kamis, 14 November 2024 18:03
Kejati NTB nyatakan penyidikan korupsi KUR peternak sapi tetap berjalan
Kamis, 14 November 2024 17:51
BSI dukung penegakan hukum kasus KUR di Bertais-Mandalika
Rabu, 13 November 2024 23:52
Kejati NTB ungkap modus tersangka offtaker dapat untung di kasus KUR BSI
Rabu, 13 November 2024 18:18