Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam dua pekan terakhir sudah menyalurkan kurang lebih 820 ton beras ke sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang dalam rangka menekan harga beras di wilayah itu.
"Sudah dua pekan terakhir Bulog NTT sudah salurkan ke mitra pedagang beras yang ada di sejumlah pasar di Kota Kupang," kata Sekretaris Umum dan Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT Fanik Apriliyani di Kupang, Jumat.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras mengantisipasi kelangkaan beras yang berujung pada kenaikan harga beras di pasaran. Dia mengatakan bahwa 820 ton beras itu disalurkan ke tiga besar besar di ibu Kota Provinsi NTT, diantaranya pasar Naikoten, Pasar Oeba dan Pasar Oesapa. Setiap hari jumlah beras yang disalurkan mencapai 60an ton yang langsung diterima para pedagang beras yang ada di sejumlah pasar tersebut.
Dia menjelaskan lagi bahwa pedagang yang ingin menjual beras dari Bulog diwajibkan mendaftar menjadi mitra Bulog NTT dan membuat surat pernyataan kalau beras SPHP itu tidak boleh dijual melebihi Harga Eceran tertinggi (HET) di wilayah NTT
"Saat ini harga HET beras di NTT berada pada Rp9.950 per kilogram. Sementara para pedagang membelinya di kantor Bulog dengan harga Rp8.600 per kilogram dan mereka menyiapkan sendiri kendaraan untuk proses pengambilan di gudang," tambah dia.
Baca juga: Kemenkeu harmonisasi anggaran jual stok beras lebih 4 bulan
Baca juga: Bulog NTB berburu minyak goreng merek Minyakita hingga ke Sulawesi
Namun ujar dia rata-rata para pedagang yang sudah menjadi mitra Bulog menjual beras dengan harga Rp9.500 per kilogram. Dengan demikian harapannya agar daya beli masyarakat terjaga dan dapat menekan laju inflasi di seluruh wilayah Indonesia khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk ketahanan stok pangan di wilayah NTT bisa sampai 4.5 bulan ke depan. Cadangan Beras Pemerintah yang dimiliki Bulog NTT saat ini sebanyak 15.535 Ton.
Lebih lanjut kata dia program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Beras dilakukan Bulog NTT sebagai upaya respon cepat terhadap kenaikan harga beras di pasaran.
Adapun adanya sedikit kenaikan harga beras di pasar dikarenakan belum masuk musim Panen di beberapa wilayah yang menjadi lumbung padi seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. "Tetapi masyarakat tidak usah khawatir karena pemerintah telah menugaskan kepada BULOG untuk menyalurkan stoknya kepada masyarakat melalui program SPHP sehingga ketersediaan stok di pasar tetap terjaga.
Berita Terkait
Bulog NTT gelar bazar murah sambut perayaan Valentine
Jumat, 10 Februari 2023 13:29
Bulog NTB mengirim beras 1.700 ton ke NTT
Jumat, 29 Januari 2021 19:20
BULOG NTB RAMPUNGKAN PENGIRIMAN BERAS KE NTT
Minggu, 20 Juni 2010 9:59
BULOG NTB BELUM BERANI PENUHI PERMINTAAN NTT
Sabtu, 27 Maret 2010 15:22
Food aid suspended, but SPHP rice program to continue
Jumat, 9 Februari 2024 6:21
Distribusi beras Program SPHP salah satu upaya bina RPK di Sulut
Minggu, 26 November 2023 6:08
Tangerang salurkan 274 ton beras Program SPHP
Rabu, 18 Oktober 2023 19:58
Delapan meninggal dunia akibat erupsi gunung Lewotobi di Flores
Senin, 4 November 2024 8:25