Magelang, Jateng (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengumpulkan seluruh kepala SMP dan MTs, baik negeri maupun swasta untuk melakukan koordinasi dan pembinaan kepada para kepala sekolah guna mencegah kasus kekerasan anak sekolah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi di Magelang, Jumat, berharap melalui koordinasi dengan para pemangku kepentingan di sekolah ini bisa mencegah dan meminimalkan terjadinya tindak kekerasan anak sekolah.
Ia menyampaikan Disdikbud telah berkoordinasi dengan Kemenag Kabupaten Magelang, SMP/MTs untuk melakukan upaya konkret agar pembinaan kepada anak juga tidak hanya di ruang lingkup sekolah, tetapi juga memerlukan peran serta orang tua murid, masyarakat, komite sekolah, dan institusi yang lain.
"Kami berharap anak di sekolah itu sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar, bisa memaksimalkan potensi, bakat, minat, keinginan, kebutuhannya untuk mengekspresikan diri, sehingga anak tidak melakukan ekspresi hal-hal yang negatif," katanya.
Ia juga berharap kepala sekolah juga bisa berkomunikasi dengan pemangku kepentingan di wilayahnya, bisa dengan jajaran Forkompimcam untuk secara berkala melakukan pembinaan kepada anak-anak, supaya anak bisa diarahkan untuk hal-hal yang positif.
Baca juga: Pengenalan materi tubuh pribadi cegah kekerasan seksual anak
Baca juga: KPPPA dorong perguruan tinggi implementasikan Permendikbudristek PPKS
"Nanti kami akan berkomunikasi dengan para Camat agar bisa melakukan pembinaan kewilayahan, terutama pembinaan kepada sekolah di ruang lingkup SMP maupun MTs. Kami juga akan berkomunikasi dengan instansi terkait tentang pembinaan, pengembangan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air, toleransi, pengembangan perikemanusiaan, solidaritas sosial, dan nilai gotong-royong dengan menggandeng Kesbangpol," katanya.
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Kabupaten Magelang Hedi Riyanto mengatakan pihaknya akan mengumpulkan seluruh kepala MTs bahkan di semua jenjang untuk mengantisipasi terjadinya tindak kekerasan anak sekolah. "Kami akan berikan ruang gerak yang lebih luas kepada anak sehingga anak terlibat dan bisa muncul tanggung jawab dan eksistensi anak pada kegiatan tersebut," katanya.
Ia mengatakan bahwa pihaknya juga telah melakukan MOU, sehingga Jajaran polresta dan polsek bisa bersama-sama terlibat untuk memberikan pembinaan di madrasah. "Kami akan lebih maksimalkan lagi untuk kegiatan-kegiatan di sekolah," demikian Hedi Riyanto.
Berita Terkait
Jaksa tuntut PPK pengadaan "marching band" lima tahun enam bulan penjara
Selasa, 6 Februari 2024 19:36
Literasi keamanan informasi penting untuk pelajar
Rabu, 20 September 2023 13:32
Medan rehabilitasi 242 ruang kelas TK hingga SMP
Rabu, 20 September 2023 6:09
Disdikbud Biak meminta guru perhatikan jajanan siswa
Kamis, 31 Agustus 2023 19:06
Disdikbud Loteng jadi perhatian dugaan manipulasi KK PPDB 2023
Kamis, 6 Juli 2023 15:52
Sekolah di NTT agar patuhi jumlah rombel PPDB 2023
Sabtu, 27 Mei 2023 15:14
PAUD Al Faruq Mataram gelar "market day" bangun jiwa wirausaha sejak dini
Kamis, 22 Desember 2022 4:55
Disdikbud NTB : Dana BOS bisa membayar honor guru non ASN
Minggu, 26 April 2020 2:33