Mataram (ANTARA) - Bank Nusa Tenggara Barat (NTB) Syariah dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur bersinergi mengembangkan bisnis yang sama-sama saling menguntungkan sehingga kedua badan usaha milik daerah tersebut bisa semakin maju.
Kerja sama tersebut diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Direktur Utama Bank NTB Syariah H Kukuh Rahardjo, dan Direktur Utama BPD Jatim Busrul Iman, di Mataram, Senin.
Penandatangan MoU tersebut disaksikan oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang menghadiri acara misi dagang dan investasi meningkatkan jejaring konektivitas antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Sinergitas kemitraan tidak hanya soal permodalan, tapi ada juga sisi lain yang bisa kita saling mendukung dalam hal pengembangan bisnis," kata Direktur Utama Bank NTB Kukuh Rahardjo.
MoU yang sudah dilakukan, kata dia, memang salah satunya mengarah ke pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12 tahun 2020 terkait pemenuhan modal inti BPD sebesar Rp3 triliun.
Kukuh menambahkan selain dari sisi pemenuhan permodalan, kerja sama dengan BPD Jatim juga dalam hal pemanfaatan sumber daya untuk memudahkan para nasabah.
Misalnya, jaringan kantor Bank NTB Syariah bisa dimanfaatkan oleh nasabah Bank Jatim yang ada di NTB. Begitu juga sebaliknya nasabah Bank NTB Syariah yang ada di Jawa Timur bisa memanfaatkan fasilitas milik BPD Jatim.
"Jatim sebagai salah satu provinsi dengan potensi sumber daya dan kekuatan demografis yang besar bisa mengambil manfaat paling tidak sumber daya yang ada di NTB, untuk menggerakkan ekonomi di NTB," ujarnya.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan tahapan MoU dengan Bank NTB Syariah akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS) untuk sama-sama saling mendukung dalam pengembangan bisnis.
Menurut dia, BPD harus bersatu karena masing-masing daerah memiliki potensi ekonomi yang besar. Potensi yang besar akan lebih efektif dan optimal mana kala disinergikan.
"Saat ini, kami mulai dengan Bank NTB Syariah karena secara budaya dan religius sama, sehingga akan dikembangkan bisnis secara bersama-sama untuk semangat menjadi lebih besar bersama," katanya.
Berita Terkait
Kejaksaan: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih tahap pengumpulan data
Selasa, 30 April 2024 16:39
Pj Wali Kota Bima berharap BSI tingkatkan pertumbuhan ekonomi syariah
Jumat, 22 Maret 2024 14:15
Kajati atensi penanganan kasus korupsi pembiayaan Bank NTB Syariah
Rabu, 6 Maret 2024 18:34
Kejati klarifikasi LIFT terkait pinjaman Rp14 miliar Bank NTB Syariah
Jumat, 1 Maret 2024 17:22
Kejati panggil debitur Bank NTB Syariah
Kamis, 29 Februari 2024 15:22
Kejati minta klarifikasi OJK terkait korupsi Bank NTB Syariah
Rabu, 28 Februari 2024 15:12
Bantah tawarkan proyek Rp30 miliar, Bank NTB Syariah siap tempuh jalur hukum
Rabu, 28 Februari 2024 8:17
Kejati: Penanganan korupsi Bank NTB Syariah masih penyelidikan
Rabu, 21 Februari 2024 19:41