Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, membentuk tim pengawasan hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah untuk menjamin ternak yang dipotong bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Daging sapi, kerbau dan kambing yang dijual kepada masyarakat itu harus bebas PMK," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Rabu.
Selain itu, pihaknya juga mengimbau para pengusaha daging sapi maupun kerbau supaya memotong ternak yang sehat, sehingga tidak merugikan masyarakat.
"Jadi kita bentuk tim pengawasan supaya daging sapi yang dijual di pasar itu bebas dari penyakit," katanya.
Untuk stok kebutuhan daging sapi di Lombok Tengah saat ini masih aman dan pihaknya juga siap membuka kuota tambahan daging sapi dari pulau Sumbawa untuk memenuhi kebutuhan daging bagi masyarakat pada lebaran.
Selain itu, ada beberapa warga juga menyiapkan sendiri daging untuk kebutuhan lebaran melalui arisan yang disesuaikan dengan harga sapi dan dibagi rata. Sedangkan untuk harga daging sapi saat ini Rp150 ribu per kilogram atau naik dari harga sebelumnya Rp120 ribu per kilogram.
"Kuota tambahan daging sapi dari Sumbawa itu 240 ekor per bulan dan kita siap berikan tambahan hingga 500 ekor," katanya.