62 persen calon haji Mataram sudah melunasi Bipih

id Calon haji Mataram,Calon haji di Mataram,BIPIH,Biaya perjalanan ibadah haji,Haji,Kemenag Mataram

62 persen calon haji Mataram sudah melunasi Bipih

Jemaah calon haji asal Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, melakukan proses administrasi pelunasan biaya perjalan ibadah haji (Bipih) tahun 2023 di Kantor Kementerian Agama Kota Mataram. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, sebanyak 62 persen jamaah calon haji asal Kota Mataram musim hari 2023, sudah melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) Embarkasi Lombok sebesar Rp51.169.400.

"Sisanya, kita harapkan bisa melakukan pelunasan sampai batas akhir yakni tanggal 5 Mei 2023," kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Hariadi Iskandar di Mataram, Rabu.

Dikatakannya, kuota calon haji asal Kota Mataram musim haji 2023 sebanyak 655 orang terdiri atas 650 orang calon haji reguler dan 5 orang calon haji lanjut usia (lansia).

"Selain itu, kita juga mendapatkan kuota calon haji cadangan sebanyak 49 orang," katanya.

Terkait dengan itu, lanjutnya, jamaah yang masuk haji reguler yang belum melunasi Bipih agar segera melunasi sampai batas waktu yang ditetapkan guna menghindari hal-hal yang menyebabkan gagal berangkat.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada informasi atau kebijakan pemerintah terkait dengan tambahan waktu pelunasan Bipih.

"Apabila ada jamaah yang tidak melunasi sampai tanggal 5 Mei, maka secara otomatis dianggap mengundurkan diri dan akan digantikan oleh jemaah pada kuota cadangan.

Menurut dia, sesuai nomor urut porsi jemaah yang masuk kuota cadangan ini secara otomatis bisa menggantikan jamaah reguler yang tidak melunasi Bipih sampai batas akhir karena berbagai alasan.

Misalnya, tunda berangkat karena sakit, tidak melunasi Bipih karena faktor ekonomi, atau ada jemaah yang meninggal sebelum berangkat.

"Sekarang saja sudah ada lima calon haji yang dinyatakan meninggal dan digantikan oleh lima calon haji didaftar cadangan," katanya.

Sementara menyinggung tentang kelengkapan administrasi, menurut Hariadi, semua jemaah sudah tidak ada masalah dan saat ini masih dalam tahap melakukan visa bio melalui aplikasi dengan biometrik wajah, sidik jari, dan foto copy paspor, agar tidak perlu banyak pemeriksaan lagi di Arab Saudi sehingga jemaah bisa fokus ibadah.

"Pemeriksaan visa bio dilaksanakan di kantor kami (Kemenag-red), dan yang sudah melakukan visa bio sebanyak 62 persen," katanya.