Buaya ukuran 4 meter di Pujut Lombok Tengah ditangkap

id Buaya di Lombok Tengah,Buaya 7 meter di Pujut Lombok Tengah,Buaya,BKSDA,Lombok Tengah,Polres Lombok Tengah

Buaya ukuran 4 meter di Pujut Lombok Tengah ditangkap

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama Bali Reptile Rescue dan warga berhasil menangkap seekor buaya dengan panjang empat meter yang selama ini meresahkan masyarakat di Sungai Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama Bali Reptile Rescue dan warga berhasil menangkap seekor buaya dengan panjang empat meter yang selama ini meresahkan masyarakat di Sungai Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Penangkapan buaya itu viral setelah video menyebar di media sosial dan buaya yang ditangkap itu menjadi tontonan warga setempat.

"Iya telah ditangkap, lokasi di wilayah di Sungai Desa Bangkat Parak, Pujut" kata Kapolsek Kawasan Mandalika, Iptu Kadek Suhendra di Praya, Minggu.

Baca juga: Geger! buaya berukuran besar ditemukan warga Pujut Lombok Tengah (Video)
Baca juga: Polisi identifikasi video penampakan buaya empat meter di Lombok Tengah
Baca juga: Penampakan buaya di Pujut Lombok Tengah rutin satu tahun sekali saat musim hujan


Babinsa Desa Bangkat Parak Sertu Ahmad Arifin mengatakan, penangkapan Buaya itu dilakukan bersama sama dengan BKSD NTB dan BKSD Bali serta masyarakat setempat sekitar Sabtu malam pukul 19.00 Wita.

"Satu ekor buaya dengan panjang empat meter telah ditangkap," katanya.

Menurutnya, kemunculan seekor buaya yang sempat menghebohkan warga Desa Bangkat Parak tersebut dulu sempat viral, karena kemunculannya tidak terduga, itupun terjadi setahun sekali pada saat musim hujan dan sempat pada tahun 2016 buaya tersebut juga muncul di tempat yang sama. 

"Namun pada saat kemunculannya waktu itu kami sebagai Babinsa bersama pemerintah desa setempat melakukan berbagai upaya pemasangan himbauan di sepanjang kali tarung arung untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan," katanya.

Namun keresahan tersebut muncul hingga harus dilakukan penangkapan karena buaya tersebut sempat dikabarkan memakan korban jiwa, hingga akhirnya pemerintah Desa Bangkat Parak bersama Babinsa berkerjasama dan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam NTB dan Bali untuk melakukan penangkapan dan mengevakuasi buaya tersebut ke tempat penangkaran di Mataram NTB. 

"Buaya yang di tangkap dievakuasi oleh tim BKSDA ke pusat konservasi di Mataram Nusa Tenggara Barat," katanya.

Harapannya semoga tidak ada lagi buaya buaya yang lain yang muncul di sungai tarung arung sehingga keresahan dan ketakutan warga akan buaya tidak berlarut-larut.