Mataram (ANTARA) - Asosiasi Hotel Mataram (AHM), Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, gelaran balap motocross dunia atau MXGP di Sirkuit Selaparang Kota Mataram yang berlangsung 1-2 Juli 2023, belum mempengaruhi okupansi hotel di kota ini.
"Okupansi hotel selama MXGP tercatat sekitar angka 60 persen, sehingga masih banyak kamar kosong," kata Ketua AHM Adiyasa Kurniawan di Mataram, Senin.
Sementara, lanjutnya, laporan dari para pelaku usaha hotel di Mataram menyebutkan, 60 persen okupansi hotel tersebut bukan dari penonton MXGP, melainkan tamu yang memang tengah berlibur di Pulau Lombok memanfaatkan libur panjang.
"Tingkat hunian hotel 60 persen itu tidak spesifik tamu dari penonton MXGP, mereka ke Lombok untuk berbagai kepentingan termasuk berlibur," katanya.
Menurutnya, pemesanan kamar hotel di Kota Mataram mulai meningkat hari Jumat (30/6-2023) yang dipengaruhi beberapa faktor salah satunya, karena ada konser Dewa 19 di Sirkuit Selaparang sebagai rangkaian pembukaan berlangsungnya MXGP.
"Penonton banyak yang memilih menginap di Kota Mataram karena konser Dewa 19 selesainya cukup larut," katanya.
Selain itu, lanjutnya, tamu hotel merupakan wisatawan yang datang untuk menikmati libur panjang akhir pekan karena ada cuti bersama Idul Adha 1444 Hijriah.
Dengan demikian, katanya, secara tidak langsung MXGP yang pertama kali digelar di Kota Mataram ini belum mampu meningkatkan okupansi kamar hotel secara signifikan.
"Pemesanan kamar hotel selama ini juga normal dan tidak ada hotel yang kekurangan kamar," katanya.
Padahal Pemerintah Provinsi NTB menargetkan sekitar 100 ribu penonton akan datang untuk menonton MXGP di Sirkuit Selaparang sehingga diprediksi ribuan kamar hotel berbintang di Kota Mataram akan terisi penuh saat MXGP berlangsung.
"Namun kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Kalaupun target itu tercapai, mungkin yang nonton banyak dari dalam daerah sehingga bisa pulang pergi tidak perlu nginap di hotel," katanya.
Terkait dengan itu, Adiyasa berharap, ke depan perlu akan upaya promosi lebih maksimal untuk kegiatan-kegiatan baik skala nasional maupun internasional agar bisa memberikan dampak bagi okupansi hotel.
"Tapi bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kuliner dan jasa transportasi dan lainnya, MXGP mungkin bisa memberikan dampak signifikan," katanya
Berita Terkait
Kajati NTB: Kasus pembelian lahan MXGP Samota berlanjut
Selasa, 10 Desember 2024 15:51
Kejati periksa mantan Bupati Lombok Timur terkait pembelian lahan MXGP
Selasa, 12 November 2024 18:30
Kejati NTB nyatakan Kasus gratifikasi pembelian lahan MXGP masih penyelidikan
Kamis, 7 November 2024 17:55
KPK atensi tunggakan pajak MXGP Samota 2022 di Sumbawa Rp407 juta
Rabu, 9 Oktober 2024 13:02
Kejaksaan periksa pejabat Sumbawa terkait gratifikasi sirkuit MXGP
Senin, 23 September 2024 17:37
Kejati NTB panggil dua pejabat daerah terkait kasus lahan MXGP Samota 2023
Jumat, 20 September 2024 17:42
Kasus gratifikasi, Kejati NTB minta klarifikasi pemilik awal lahan MXGP Samota
Rabu, 4 September 2024 18:51
Kejati NTB tangani kasus gratifikasi pembelian lahan MXGP Samota Rp53 miliar
Selasa, 3 September 2024 17:59