Tiga universitas di NTB jadi peserta Shell Eco Marathon
Pada ajang Shell Eco Marathon Indonesia ini diharapkan para peserta bisa memecahkan rekor dengan menciptakan kendaraan yang hemat energi, namun yang paling penting bagaimana teknologi dasar juga harus menjadi perhatian.
"Ajang ini merupakan wadah untuk menguji teknologi yang bisa digunakan di masa depan," katanya.
Ia mengatakan, teknologi yang diciptakan oleh para mahasiswa di ajang Shell Eco Marathon ini tidak diciptakan untuk kendaraan di jalan raya, karena terkait keamanan.
"Kami tetap melindungi intelektual dari para mahasiswa itu, kami hanya menyiapkan wadah bagi mereka," katanya.
Untuk diketahui, Pada ajang adu irit itu, jarak dan waktu maksimal yang ditempuh oleh mobil rakitan para mahasiswa telah ditentukan dan panitia pun menyediakan jumlah bahan bakar yang sama untuk setiap tim.
Pemenang pada ajang adu hemat energi ini dinilai berdasarkan konsumsi bahan bakar paling sedikit. Mobil rakitan yang tidak mencapai jarak maksimal atau melebihi waktu maksimal, akan didiskualifikasi.