Nenek 65 tahun di Dompu diperkosa dan uang Rp2 juta dibawa kabur pelaku

id Perkosaan di Dompu,Perkosaan,Dompu,Nenek ,Pemerkosaan

Nenek 65 tahun di Dompu diperkosa dan uang Rp2 juta dibawa kabur pelaku

Seorang nenek berinisial SF (65) asal Dusun Montong Sari, Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu,  menjadi korban perampokan dan perkosaan saat korban pulang dari dari kediaman anaknya yang tak jauh dari rumahnya.

Mataram (ANTARA) - Seorang nenek berinisial SF (65) asal Dusun Montong Sari, Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, menjadi korban perampokan dan perkosaan saat korban pulang dari dari kediaman anaknya yang tak jauh dari rumahnya.

"Atas peristiwa tersebut, korban mengalami kondisi trauma bahkan harus kehilangan uang hasil keringatnya sekitar Rp2 juta. Sementara para pelaku merupakan orang tak dikenal (OTK) dan hingga kini masih dalam penyelidikan," kata Kapolsek Pekat, Muhammad Sofyan Hidayat di Mataram, Rabu.

Setelah menerima laporan, anggota melakukan upaya identifikasi sekaligus pengungkapan pelaku Tindak Pidana Pencurian dan Pemerkosaan.

"Korban disekap, bahkan sempat disetubuhi, kemudian mengambil sejumlah uang dua juta rupiah yang disimpan di balik BH korban," katanya.

Dari penuturan korban juga, terduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang di mana mereka masuk melalui ventilasi rumahnya dalam keadaan rumah gelap gulita.

Menyadari hal itu, sambung Kapolsek, korban meminjam senter dari tetangganya untuk selanjutnya sekitar pukul 00.00 Wita, korban menuju kediaman anaknya dan melaporkan kejadian yang menimpanya.

"Sekitar pukul 04.50 Wita, keluarga korban datang ke Polsek Pekat untuk melaporkan kejadian tindak pidana pencurian dan pemerkosaan yang menimpa ibu kandungnya, dan kemudian anggota piket mendatangi TKP untuk mencari kebenaran atas informasi atau pengaduan dari anak kandung korban," katanya. 

Masih dari pengakuan korban, korban mengaku mencurigai salah seorang pria paruh baya yang juga masih tetangga korban tak jauh dari rumahnya. Di mana pria tersebut, suatu harinya pernah menunjukkan alat kelamin tanpa sebab pada korban.

"Sembari menunggu proses penyelidikan, situasi sekitar terpantau aman dan kondusif," katanya.