Dayung...dayung...berkayak di Sungai Ayung
Meski hari masih pagi, Shahiban sudah harus luntang pukang mengikuti "selera" sungai
Tentu, tim ekspedisi telah mempersiapkan dan memetakan titik-titik rawan tersebut. Selain itu, pohon tumbang banyak ditemukan sepanjang perjalanan akibat banjir bandang yang terjadi 2 hari sebelumnya.
"Benar-benar tegang, bahkan pengarungan sempat tertunda karena terjadi banjir besar di sungai itu," kata Nada, rekan Shahiban.
Dibutuhkan waktu 2 hari pengarungan untuk melintasi 20 kilometer sungai tersebut.
Tim beradaptasi dengan medan yang berubah-ubah, harus menjaga keseimbangan, dan saling bekerja sama untuk mengatasi rintangan. Selama perjalanan, peserta mengumpulkan data dan mencatat informasi tentang jeram-jeram yang ada di sepanjang Sungai Ayung.
Setelah pengarungan selesai, tim akan mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi peta jeram. Pemetaan ini melibatkan identifikasi jeram, tingkat kesulitan, dan karakteristik lainnya yang akan berguna bagi para penggemar arung jeram pada masa depan.
Kegiatan ini juga didukung oleh Yayasan Palawa Indonesia. Melalui dukungan berbagai pihak, harapannya kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi banyak kalangan.
Pengarungan dan pemetaan Sungai Ayung ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara berbagai pihak yang peduli terhadap kelestarian alam. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan alam makin meningkat.
Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai sungai lainnya sehingga kelestarian sungai tetap terjaga.
Pengarungan Sungai Ayung dilakukan dengan penuh semangat dan kehati-hatian. Peserta harus mampu mengatasi tantangan alam, seperti arus deras dan jeram-jeram yang menantang.
Mengenal Sungai Ayung
Laman Wikipedia menyebutkan Sungai Ayung merupakan sungai terpanjang di Bali. Sungai tersebut mengalir sepanjang 68,5 kilometer dengan melewati Kabupaten Bangli, Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar, serta bermuara di Selat Badung di Sanur. Sungai tersebut terkenal sebagai lokasi olahraga air rafting.
Secara umum Daerah Aliran Sungai Ayung dapat dibagi menjadi tiga, yakni, daerah hulu mulai dari daerah Penikit di Kecamatan Petang ke utara sampai dengan daerah Kintamani yang dibatasi oleh jalan Kintamani-Singaraja dan Plaga Kecamatan Petang yang dibatasi oleh punggung perbukitan hutan Puncak Mangu.