Pendidikan vokasi harus ditingkatkan naikkan kualitas SDM

id bob azam,tenaga kerja indonesia,talenta digital

Pendidikan vokasi harus ditingkatkan naikkan kualitas SDM

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam (tengah) yang juga Wapresdir TMMIN berbincang dengan Presdir TMMIN Nandi Julyanto, dan Direktur Manufacturing TMMIN I Nyoman Winaya di Karawang, Jawa Barat, Senin (7/8/2023). (ANTARA/Suryanto)

Karawang (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan Bob Azam mengatakan pendidikan vokasi di Indonesia harus terus ditingkatkan untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia agar bisa bersaing secara global.

"Memang secara kuantitas SDM atau angkatan kerja kita banyak, tapi secara kualitas ini masih kurang. Oleh karena itu harus diperbaiki, entah melalui pendidikan formal atau university, dan juga vokasi," kata Bob Azam saat dijumpai di Karawang, Jawa Barat, Senin.

Dan yang lebih penting lagi, kata Bob, dalam dunia pendidikan, kurikulumnya itu harus link dengan industri. "Contoh, mobil listrik misalnya, sekarang berapa univesitas yang mempunyai kurikulum tentang mobil listrik itu. Belum lagi short cource dan lain sebagainya," kata Bob.

Dan kemudian, katanya, pendidikan vokasi juga harus diperbaiki, karena faktanya 25 persen lulusan pendidikan vokasi masih menganggur. Padahal, pendidikan vokasi tujuannya agar siswanya bisa langsung bekerja.

Lalu, pasar kerja juga dinamis, sehingga orang bisa pindah kerja ke yang lebih baik lagi dan lebih baik lagi. Ini membutuhkan regulasi untuk menciptakan pasar kerja yang dinamis. "Selain itu juga funding system-nya juga harus diperbaiki."

Apindo, kata Bob, sebagai bagian dari ekosistem ketenagakerjaan, bisa berperan aktif dalam membantu pemerintah dari sisi industrinya. "Nah kita akan analisa dan perbaiki kendalanya seperti apa supaya bisa diperbaiki," kata Bob.

Sementara Kementerian Ketenagakerjaan saat ini telah berupaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia, yakni melalui empat program untuk mengoptimalkan potensi angkatan kerja muda agar Indonesia mampu berdaya saing secara global.

Baca juga: Partisipasi investor lokal penting dalam pembangunan IKN
Baca juga: Apindo dukung penurunan prevalensi stunting nasional


Sekretaris Jenderal Kemnaker Anwar Sanusi belum lama lalu mengatakan saat ini Indonesia mengalami sebuah kondisi di mana sekitar 25 persen angkatan kerjanya merupakan angkatan kerja muda. "Makanya, kita harus menjadikan angkatan kerja muda ini sebagai sebuah prioritas," katanya. Ia mengatakan empat program untuk angkatan kerja muda tersebut adalah talent scouting, talent fest, talent corner, dan talent class.