Jumlah guru tanpa status ini mencapai 752 orang tersebar di semua sekolah di Lombok Tengah dan sampai saat ini mereka masih tetap mengajar, namun belum diberikan SK penempatan.
Selain itu pihaknya juga menuntut supaya pemkab menambah formasi PPPK tahun 2023, sehingga 752 guru tanpa status ini mendapatkan SK penempatan dari pemerintah pusat.
"Hanya itu yang menjadi tuntutan kami, berikan kami SK penempatan," katanya.
Untuk diketahui, dari 1500 tenaga guru honorer di Lombok Tengah yang mengikuti seleksi PPPK 2022, sebanyak 742 yang telah diterbitkan Surat Keputusan (SK ) penempatan pada 2023 dari Menteri PAN-RB. Sedangkan sebanyak 752 orang belum menerima SK atau tanpa status, meskipun mereka telah lulus dalam seleksi PPPK 2022 tersebut.