Mataram siapkan kegiatan OPM telur stabilkan harga

id Disdag Mataram OPM telur,Harga Kebutuhan Pokok,Harga Telor, Mataram

Mataram siapkan kegiatan OPM telur stabilkan harga

Ilustrasi: pedagang telur dalam kegiatan pasar rakyat di pinggir Kali Jangkuk Dasan Agung Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (7/8-2023). (ANTARA/Nirkomala) 

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan operasi pasar murah (OPM) telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional untuk menstabilkan harga komoditas tersebut sekaligus sebagai upaya pengendalian inflasi.

Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Mataram Sri Wahyunida di Mataram di Mataram, Senin, mengatakan, OPM telur ayam  ras akan dilakukan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI).

"Kami segera berkoordinasi dengan pihak terkait terutama BI yang memiliki binaan untuk menggelar OPM telur, sebagai upaya menstabilkan harga dan pengendalian inflasi," katanya.

Rencana tersebut untuk menyikapi harga telur ayam yang kembali naik menjadi Rp2.000 per butir, dari Rp1.800-Rp1.900 per butir yang picu kenaikan harga pakan ayam. Sementara itu, berdasarkan kegiatan OPM telur sebelumnya yang digelar BI di empat pasar tradisional di Kota Mataram, di OPM telur dijual dengan harga Rp50.000 per 30 butir untuk ukuran kecil, sementara ukuran besar Rp53.000-Rp55.000 per 30 butir.

Selain itu, pembelian telur di kegiatan OPM tidak dibatasi dan siapapun boleh membeli, namun untuk menghindari pembelian yang berlebihan satgas perdagangan tetap siaga melakukan pengawasan. "Pada satu titik OP, disiapkan 1.200-1.800 butir dan setiap hari telur yang dibawa petugas habis terjual. Harapan kami, BI bisa melaksanakan kegiatan serupa agar harga telur bisa di bawah Rp2.000 per butir," katanya.

Sri mengatakan, berdasarkan hasil pantauan harga di tiga pasar tradisional yang menjadi lokasi pemantauan yakni Pasar Mandalika, Pagesangan, dan Kebon Roek, harga sejumlah kebutuhan pokok dan barang penting lainnya masih stabil.

Bahkan harga cabai rawit saat ini berada pada angka yang wajar dan stabil yakni Rp27.000 per kilogram. Harga cabai hari ini turun dibandingkan harga minggu sebelumnya yang mencapai Rp40.000 per kilogram.



Dengan harga cabai rawit Rp27.000 per kilogram ini, biaya produksi petani sudah tertutupi. "Kalau harganya di bawah Rp20.000 per kilogram, baru kita sebut anjlok," ujarnya. Stabilnya harga cabai rawit di pasar sekarang ini, tambahnya, karena produksi dan stok cabai mencukupi, baik dari petani lokal, maupun petani dari Pulau Lombok, bahkan cabai yang datang dari luar daerah.