Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar program rembuk stunting dalam rangka meningkatkan peran warga untuk mendukung program tersebut.
"Kegiatan bertujuan untuk mempercepat penanganan masalah stunting dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan stunting di wilayah Kabupaten Lombok Timur," kata Bupati Lombok Timur M. Sukiman Azmy saat membuka kegiatan Rembuk stunting Kabupaten Lombok Timur Tahun 2023 yang berlangsung di Gedung Wanita di Selong, Senin.
Rembuk adalah kata lain dari diskusi, sedangkan kegiatan ini merupakan kali ke-6 sejak 2018 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dalam rangka menekan angka stunting di Lombok Timur menjadi 14 persen pada 2024 sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara nasional. "Penurunan stunting diharapkan 14 persen di 2024," katanya.
Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Kabupaten Lombok Timur berada pada posisi 35,6 persen. "Sampai saat ini setidaknya ada 150 lokasi khusus (lokus) Desa stunting di Lombok Timur dengan 16 desa masih berstatus merah," katanya.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah melaksanakan regulasi terkait dengan penanganan stunting secara optimal.
Sedikitnya ada tiga poin penting yang disampaikan Bupati Sukiman Azmy pada kegiatan tersebut. Pertama, langkah awal yang harus dilakukan dalam menangani stunting adalah dengan melakukan silaturahim secara intens antara petugas dengan orang tua. "Kolaborasi harus terus dilakukan agar percepatan penanganan stunting bisa dilaksanakan dengan baik," katanya.
Ia mengatakan untuk menyelaraskan data yang ada di pusat dengan data di desa agar data yang dihasilkan akurat, serta penanganan stunting diberikan secara tepat. Tentu, kata dia, dalam hal ini harus dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, dan berlanjut.
Baca juga: DKP Badung cegah stunting melalui Gemarikan
Baca juga: Pemkot Mataram menyiapkan aplikasi pemantauan kasus stunting
Ia berpesan agar metode pemberian makanan kepada anak dievaluasi dengan cara melakukan pengawasan dan pendampingan saat memberikan makanan kepada anak. Progres tinggi perlu dilakukan untuk mengejar target dan konsep strategis harus ada. "Saya berharap semua 'stakeholder' (pemangku kepentingan) dapat melaksanakan tugas Nasional menurunkan angka stunting menjadi 14 persen tersebut dengan sebaik-baiknya," katanya.