Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalokasikan dana Rp300 juta untuk mendukung percepatan penurunan stunting menjadi 14 persen di 2024 mendatang.
"Dana itu digunakan untuk pemberian makanan tambahan berupa telur kepada balita stunting," kata Wakil Bupati Kabupaten Lombok Tengah, HM Nursiah di Praya, Sabtu.
Dana tersebut difokuskan untuk penurunan stunting di 15 desa yang angka stunting cukup tinggi bila dibandingkan angka stunting di desa lainnya.
Selain itu, penurunan stunting di Lombok Tengah juga dilakukan dengan gotong royong melibatkan semua pihak.
"Bakti stunting ini difokuskan di 15 desa yang angka stunting cukup tinggi seperti di Desa Bual, Tanak Awu, Rambitan dan beberapa desa lainnya," katanya.
Evaluasi program penurunan percepatan stunting terus dilakukan, sehingga jumlah kasus stunting di Lombok Tengah pada semester pertama 2023 menurun menjadi 17,4 persen dari sebelumnya 20,68 persen dengan jumlah balita stunting 18.680 orang.
"Stunting di Lombok Tengah telah turun menjadi 17,4 persen," katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah terus berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam penurunan angka stunting menjadi 14 persen di 2024 mendatang. Pihaknya juga melakukan pendampingan terhadap anak stunting dan pendampingan gizinya, sehingga nanti itu bagian evaluasi total pelaksanaan program gotong royong bakti stunting
"Beberapa program telah dilaksanakan termasuk pembentukan tim percepatan penurunan angka stunting di Lombok Tengah," katanya.
Sebelumnya Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lombok Tengah, Baiq Sri Astuti Handayani mengatakan, dari data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka stunting di Lombok Tengah mengalami penurunan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya.
“Menurut E-PPGBM sudah turun menjadi 17,4 persen dari sebelumnya cukup tinggi mencapai 20,68 persen," katanya.
Berbagai strategi yang dilakukan dalam menurunkan angka stunting, maka pihaknya optimistis pada 2024 jumlah penurunan kasus stunting bisa mencapai 14 persen seperti yang sudah ditargetkan oleh pemerintah pusat.
“Terlebih berbagai pihak juga kini turun membantu dalam hal penanganan stunting ini," katanya.