Pelatih minta pasangan Apri/Fadia usaha maksimal demi poin

id ganda putri,pelatnas pbsi cipayung,eng hian,apriyani rahayu,siti fadia silva,china open 2023,bwf super 1000

Pelatih minta  pasangan Apri/Fadia usaha maksimal demi poin

Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti meraih medali perak pertama dalam 28 tahun bagi ganda putri Indonesia pada ajang Kejuaraan Dunia BWF 2023 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark, Minggu (27/8/2023, 7:18 PM,Aug 27, 2023). ANTARA/Twitter/@INABadminton/pri.

Jakarta (ANTARA) - Pelatih ganda putri Pelatnas PBSI Eng Hian meminta pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti untuk tetap berusaha maksimal dalam setiap turnamen demi menambah perolehan poin menuju Olimpiade Paris 2024.

Hal itu diungkapkan pelatih yang akrab disapa Koh Didi sehubungan dengan hasil Apri/Fadia dari turnamen China Open 2023 pada 5-10 September yang masih membutuhkan perbaikan. "Untuk di periode Race to Olympic, saya memberikan arahan ke Apri/Fadia hanya untuk fokus ke persiapan dan meraih hasil maksimal di setiap turnamen yang diikuti," ujar Eng Hian melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta, Senin.

Akan tetapi, Eng Hian juga tetap berpegang pada keputusan tim pelatih dan organisasi untuk aspek pemilihan turnamen mana yang akan diikuti oleh Apri/Fadia sebagai bagian untuk mendulang poin Olimpiade. "Sementara untuk turnamen apa saja yang diikutkan untuk kebutuhan poin menuju Olimpiade itu, biar pelatih dan PBSI yang memikirkannya," imbuhnya.

Saat mengikuti turnamen berkategori BWF Super 1000 pekan lalu itu, Apri/Fadia terhenti pada babak perempat final setelah dikalahkan unggulan kedua Baek Ha Na/Lee So Hee dalam pertarungan rubber game. Meski bisa memberikan perlawanan sengit kepada ganda putri asal Korea Selatan itu, namun Eng Hian tetap memberikan sejumlah evaluasi kepada anak asuhnya.

"Evaluasi untuk Apri/Fadia di turnamen China Open yang masih harus diperbaiki adalah daya tahan fisik dan daya tahan mindset, agar dapat meminimalkan melakukan kesalahan-kesalahan sendiri," Eng Hian menegaskan.

Sebelumnya, Apri/Fadia tetap optimistis bisa tampil maksimal dan lebih baik pada turnamen-turnamen selanjutnya. Konsistensi permainan menjadi fokus mereka agar bisa juara dan lolos kualifikasi Olimpiade Paris tahun depan.

Baca juga: Tiga tunggal putri Indonesia ke babak 16 besar
Baca juga: Ajang BNI Indonesia Masters kenalkan wisata Sumut


Meski terhenti di perempat final China Open, namun permainan Apri/Fadia terbilang cukup memuaskan karena kembali ke gaya mereka yang agresif seperti saat baru dipasangkan tahun lalu. "Alhamdulillah tetap bersyukur walau terhenti di babak perempat final karena kami merasa permainan kami lebih enak, lebih nyaman, lebih lepas. Saling percaya satu sama lain. Semangat ini yang mau kami bawa terus di pertandingan-pertandingan di depan," tutur Apriyani, Jumat (8/9).