Jakarta (ANTARA) - Pengamat komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai hubungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tak mudah terkelupas seperti teori lapisan bawang.
Hal ini tercermin saat Presiden Jokowi melakukan "bisikan" kepada Ganjar dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat. Emrus menilai dari sisi ilmu komunikasi, ketika seseorang membisiki orang lain, maka keduanya telah memiliki hubungan relasional yang sangat dekat.
Menurut dia, dari ilmu sosiologis dan psikologis, pesan komunikasi dengan berbisik itu menandakan orang tersebut saling mendukung dan memberikan penghormatan. "Dari perspektif komunikasi, tidak mungkin seseorang membisikkan sesuatu kepada orang lain kalau tidak dekat, artinya relasional mereka sangat dekat. Pesan komunikasi dari berbisik itu keduanya saling mendukung, memberikan penghargaan, dan penghormatan," ujar Emrus di Jakarta, Sabtu.
Emrus merinci terkait bahasa verbal Presiden Jokowi ketika membisiki Ganjar, yaitu menangani kedaulatan pangan untuk segera diimplementasikan. Poin itu, menurut dia, Presiden tidak sekedar menyampaikan pesan verbal terkait kedaulatan pangan, namun menyampaikan strategi dan waktu pelaksanaannya.
"Boleh dong Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dia mengkampanyekan terkait kedaulatan pangan atas masukan atau bisikan dari Presiden Jokowi," katanya.
Emrus menilai bisikan Jokowi terkait rancangan mewujudkan kedaulatan pangan yang hanya disampaikan kepada Ganjar, itu menegaskan bahwa Jokowi sangat berkeinginan kuat bahwa Ganjar yang jadi Presiden 2024-2029.
Baca juga: Ketum PDIP Megawati bahas kedaulatan pangan-Pemilu 2024
Baca juga: Sekjen Hasto meninjau gladi kotor Rakernas IV PDIP
Dia juga menilai masukan orang nomor satu di Indonesia melalui bisikan kepada Ganjar menandakan kecintaan Jokowi kepada Ganjar untuk menjalankan langkah strategis sebagai pemimpin agar persediaan pangan bangsa Indonesia tidak terganggu. "Kalau dari teori lapisan bawang, bisikan itu cermin kenyataan relasi antara Presiden (Jokowi) dengan Ganjar berada pada lapisan paling dalam atau inti. Hubungan mereka bukan seperti lapisan kulit bawang yang mudah terkelupas, hubungan mereka tidak bisa terpisahkan," jelas Emrus.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku membisiki bakal calon presiden Ganjar Pranowo untuk segera menangani persoalan kedaulatan pangan setelah dilantik menjadi presiden periode 2024-2029. Pengakuan itu disampaikan Presiden secara blak-blakan dalam sambutannya pada acara pembukaan Rakernas PDIP, Jumat (29/9).
Berita Terkait
UPH gelar bedah buku terkait penanggulangan narkotika Indonesia-Thailand
Sabtu, 28 Januari 2023 21:08
Pengamat sebut narasi keberlanjutan untungkan pasangan Ganjar-Mahfud
Minggu, 14 Januari 2024 6:12
Pengamat sebut peluang bakal capres Ganjar lebih besar jika duet dengan Prabowo
Kamis, 28 September 2023 7:16
"People power" adalah gerakan tidak konstruktif
Rabu, 21 Juni 2023 15:45
Elektabilitas Airlangga akan naik usai tokoh daerah ikut Golkar
Sabtu, 21 Januari 2023 20:30
Jokowi bisa jadi panutan pemimpin Indonesia yang berani
Minggu, 11 September 2022 21:16
Pengamat sarankan pendekatan SCI terkait kasus Brigadir
Rabu, 20 Juli 2022 20:33
Koster-Giri menang Pilkada Bali berkat dukungan masyarakat adat
Minggu, 1 Desember 2024 12:21