Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono secara khusus menyampaikan undangan agar Presiden Tajikistan Emomali Rahmon dapat menghadiri pertemuan tingkat kepala negara di World Water Forum, Bali, Mei 2024.
Undangan kepada Presiden Tajikistan disampaikan dalam pertemuan Menteri Basuki dengan delegasi Tajikistan yang dipimpin oleh Sulton Rahimsoda, yang juga Ketua International Fund for Saving Aral Sea (IFAS) di Badung, Bali, Jumat (13/10), di sela-sela rangkaian 2nd Stakeholder Consultation Meeting (SCM) World Water Forum ke-10.
"Saya ingin mengundang Presiden Tajikistan untuk ikut serta dalam World Water Forum ke-10 di Bali pada pertemuan pernyataan komitmen pimpinan negara terkait semangat kerja sama pengelolaan air," kata Basuki sebagaimana dikutip dari keterangan diterima di Jakarta.
Basuki menjelaskan World Water Forum ke-10 2024 diharapkan akan menghasilkan langkah nyata dalam pengelolaan air dan dapat menjadi penghubung bagi semua agenda internasional tentang air.
"Yang terpenting bukan hanya apa yang telah dilakukan, namun apa langkah selanjutnya yang akan diambil setelah penyelenggaraan World Water Forum ke-10 sehingga hasil pertemuan dapat bermanfaat," kata Menteri Basuki.
Sulton Rahimsoda selaku Ketua International Fund for Saving Aral Sea (IFAS) mengatakan World Water Forum ke-10 juga diharapkan fokus kepada aksi nyata para peserta yang datang untuk membuat komitmen baru tentang pengelolaan air. "Sangat membantu jika semua komitmen tersebut tertuang dalam satu dokumen," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sulton juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Indonesia khususnya Menteri Basuki dapat ikut berpartisipasi dalam Conference of the Parties (COP) ke-28 atau United Nations Climate Change Conference yang akan diadakan November mendatang di Dubai.
"Di COP 28 sektor pengelolaan air sudah menjadi hal penting yang terkait dengan perubahan iklim, untuk itu kami butuh keterlibatan Bapak Menteri dan tim dalam mendorong pembahasan yang lebih mendalam terkait pengelolaan air dan hubungannya dengan perubahan iklim," kata Sulton.
Menjawab hal tersebut, Menteri Basuki menyatakan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri telah menyiapkan pernyataan resmi Presiden RI Joko Widodo pada COP 28 yang menyatakan pentingnya pengelolaan air sebagai salah satu langkah menghadapi perubahan iklim.
Baca juga: Nusantara development is for Indonesia's younger generation
Baca juga: Nusantara Sail 2023 dukung IKN jadikan RI poros maritim
"Hal ini beriringan dengan pernyataan Presiden yang akan mendorong fokus ke pengelolaan air di COP 28. Saya juga sudah sampaikan ke Ibu Menlu untuk memasukkan pentingnya pengelolaan air di COP 28," kata Basuki.