Pemkot Mataram menggelar Gerakan Pangan Murah kendalikan inflasi

id DKP Mataram gelar GPM

Pemkot Mataram menggelar Gerakan Pangan Murah kendalikan inflasi

Salah satu warga membeli beras murah Rp10.900 per kilogram dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat di Kelurahan Monjok Timur. Senin (1/11-2023). (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menggelar kegiatan bazar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi.

"Kegiatan GPM akan kami laksanakan tujuh kali. Hari ini di Kelurahan Monjok Timur, besok (Kamis 2/11) di Kelurahan Pejarakan, dan pekan depan kami jadwalkan lima lokasi lagi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram Lalu Johari di Mataram, Rabu.

Untuk itu pihaknya melibatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), termasuk dari Bank Indonesia (BI), untuk memantau, sekaligus melihat antusias masyarakat membeli berbagai kebutuhan pokok.

Untuk di GPM di Kelurahan Monjok Timur, katanya, beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang disiapkan oleh Bulog menjadi produk yang primadona.

"Dalam waktu kurang dari dua jam sebanyak 1,5 ton beras SPHP habis terjual. Karena itu Bulog kembali mendatangkan 1,5 ton lagi untuk memenuhi kebutuhan warga yang belum dapat jatah," katanya.

Menurutnya, beras SPHP jenis medium Bulog diserbu pembeli karena harganya murah yakni Rp10.900 per kilogram. Karena itu pihaknya membatasi pembelian satu orang hanya boleh beli 2 kantong atau 10 kilogram.

Selain beras, lanjut Johari, telur yang dijual Rp40.000 sampai Rp45.000 per 30 butir juga laris, karena harganya lebih murah dibanding di pasar dengan harga mencapai Rp50.000-Rp54.000 per 30 butir. Begitu juga dengan minyak goreng dijual sesuai HET Rp14.000 per liter.

Di samping itu, komoditas pertanian juga dijual dengan harga di bawah harga pasar, seperti cabai Rp10.000 per bungkus, tomat Rp5.000 per bungkus, bawang Rp10.000-Rp12.000 per kilogram.

"Untuk gula pasir juga dijual Rp15.000 per kilogram di pasar Rp16.000 per kilogram dan daging ayam broiler Rp38.000 per kilogram di pasar Rp40.000 per kilogram," katanya.

Johari mengatakan komoditas yang dijual di GPM merupakan komoditas pembentuk inflasi (volatile food) antara lain beras, gula, bawang putih, bawang merah, daging ayam ras, cabai rawit, telur ayam ras, dan minyak goreng.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan GPM, pihaknya juga melibatkan 14 distributor untuk menjual kebutuhan pokok di bawah harga pasar, sehingga selain dekat masyarakat bisa mendapat kebutuhan pokok dengan harga murah.