Imunisasi ganda lindungi anak dari beberapa penyakit

id imunisasi ganda,vaksinasi balita,vaksin,idai,fkui,soedjatmiko

Imunisasi ganda lindungi anak dari beberapa penyakit

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Soedjatmiko saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (6/11/2023). ANTARA/Cahya Sari.

Jakarta (ANTARA) - Imunisasi atau suntikan ganda terhadap balita dapat memberikan perlindungan dari beberapa penyakit sekaligus, termasuk pneumonia dan diare yang menjadi penyumbang terbesar kematian balita, kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Soedjatmiko.
 

“Jadi pada balita itu pneumonia dan diare ini merupakan masalah utama kadang-kadang pneumonia penyebab kematian terbesar terkadang juga biasanya diare,” katanya di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan data Kementerian Kesehatan pada 2020 menunjukkan 15,9 persen atau setara dengan 979 kematian balita di Indonesia disebabkan oleh pneumonia, sedangkan 12,1 persen atau 746 kematian balita karena diare.

Untuk itu, menurut dia, balita harus segera dilindungi dengan imunisasi ganda, mengingat sistem imunitas belum berkembang optimal, kekebalan masih rendah, dan rentan terhadap penyakit berbahaya.

“Kalau imunisasinya dipisah itu sering tertunda dan sangat berisiko atau mudah terinfeksi virus maupun bakteri penyebab penyakit,” ujar Soedjatmiko yang juga Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu.

Menurut dia, imunisasi ganda juga lebih efisien karena lebih sedikit kunjungan, tidak merepotkan orang tua, sedangkan keamanan dan kekebalan sama baiknya dengan suntikan yang berbeda waktu atau terpisah.

Dirinya juga mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan balita pada imunisasi ganda hanya sebentar yakni pada suntikan pertama dan nyeri disuntikkan berikutnya akan berkurang. Nyeri pada suntikan ganda, ujarnya, bisa dikurangi dengan memangku dan memeluk balita, berikan air susu ibu (ASI) secara langsung sebelum, selama, dan sesudah imunisasi.

"Alihkan perhatian balita dengan ditanya, diajak bicara, dan interaksi yang lain," ujar dia.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prima Yosephine pada kesempatan lain, meminta tenaga kesehatan tidak ragu dan takut untuk melakukan suntikan imunisasi ganda, karena khawatir terhadap efek samping yang lebih berat.

Baca juga: Terapkan 3M dan tingkatkan daya tahan tubuh cegah DBD
Baca juga: BRIN mengembangkan vaksin penguat Tuberkulosis

Manfaat dari imunisasi suntikan ganda, menurut dia, dapat memberikan perlindungan optimal pada anak, mengurangi jumlah kunjungan ke faskes, serta meningkatkan efisiensi program imunisasi. Imunisasi pada balita, ujarnya, harus diberikan secepat mungkin untuk melindungi anak pada saat yang rentan.