Mataram (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan pada Selasa malam 7 November 2023 menyelenggarakan Resepsi Diplomatik Perayaan HUT Kemerdekaan RI, bertempat di Songket Hall, Hotel Rizqun, Bandar Seri Begawan.
Siaran Pers KBRI Bandar Seri Begawan yang diterima di Jakarta, Rabu (8/11/2023) menyebutkan, Resepsi Diplomatik Perayaan HUT RI Ke-78 itu mengangkat tema Nuansa Ibukota Nusantara (IKN).
Suasana alam yang hijau dan tayangan film maket desain IKN mewarnai Resepsi Diplomatik Perayaan HUT Kemerdekaan RI yang dihadiri sebanyak 300 tamu undangan itu.
“Perayaan HUT RI Ke-78 dengan suasana desain IKN menjadi tema Resepsi Diplomatik tahun 2023 ini,“ kata Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Dr. Achmad Ubaedillah saat menjelaskan kepada Menteri Pertahanan II Brunei Darussalam Mayjen (Purn) Dato Paduka Seri Haji Awang Halbi bin Haji Mohammad Yussof yang hadir sebagai Tamu Kehormatan mewakili Yang Maha Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah.
Para tamu undangan tidak hanya terpukau dengan dekorasi bernuansa IKN, tetapi juga penampilan tari dari Jawa Timur, Bali, Padang, dan angklung serta paduan suara dari Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan.
Para pejabat tinggi Brunei, Duta Besar dan akademisi serta pengusaha Indonesia dan perwakilan tokoh masyarakat Indonesia di Brunei juga menikmati aneka cita rasa masakan Indonesia dari berbagai daerah.
Mereka juga dihibur dengan pertunjukan video pariwisata Indonesia dan undian berhadiah, mulai dari peralatan dapur, peralatan elektronik, hingga voucher makan, akomodasi di Bali, dan tiket penerbangan Bandar Seri Begawan ke Jakarta dan Jakarta ke Bali dan Labuan Bajo.
Dalam sambutan pada resepsi diplomatik itu Dubes Ubaedillah mengemukakan, hubungan Indonesia dengan Brunei Darussalam semakin kuat, ditandai dengan peningkatan pertemuan, saling kunjung, serta komitmen baru yang disepakati di berbagai bidang.
Secara khusus ia memaparkan informasi terkini mengenai pemindahan ibukota negara Indonesia dari Jakarta ke Nusantara, dan mengajak pemerintah serta pengusaha asal Brunei untuk turut berpartisipasi dan berinvestasi dalam pembangunan IKN dimaksud.
“Pembangunan IKN akan saling menguntungkan, baik bagi Indonesia maupun Brunei, terlebih karena ibukota kedua negara berada di satu pulau,” kata Ubaedillah.
Dukung Palestina