Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, produk akuakultur Indonesia telah berstandar internasional dan mampu bersaing di pasar global. Hal ini ditunjukkan dengan ekspor 42 ton pakan udang dan 8 juta ekor benur (benih) udang, serta 400 induk udang ke Brunei Darussalam.
"Daya saing produk akuakultur kita bukan hanya di dalam negeri, ekspor ini menunjukkan bahwa produk akuakultur Indonesia berstandar internasional dan mampu bersaing di pasar global," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo di Jakarta, Senin.
Budi menambahkan, ekspor perdana senilai Rp1,66 miliar yang dilakukan PT Suri Tani Pemuka dari Purwakarta bermakna strategis dalam hal penguatan nilai tambah dan peningkatan daya saing.
Menurutnya, produk pakan ikan yang diekspor merupakan hasil dari optimalisasi bahan baku lokal dan inovasi teknologi, sehingga memberikan nilai tambah signifikan bagi sektor perikanan Indonesia dan mampu bersaing dalam kualitas, keberlanjutan, dan efisiensi produksi.
Penyediaan pakan ikan berkualitas, kata dia, tidak hanya mendukung budidaya dalam negeri tetapi juga mendorong industri hilir seperti pengolahan hasil perikanan, yang akan memperluas manfaat ekonominya.
Baca juga: Merawat harapan dari hamparan "padi bahari"
Budi mengatakan, pemerintah selalu memberikan dukungan melalui regulasi serta mitra dagang internasional yang mempercayai produk Indonesia. Dirinya pun optimistis sektor kelautan dan perikanan Indonesia akan terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional untuk mewujudkan kemandirian pangan. "Termasuk mendukung upaya peningkatan asupan protein ikan untuk mewujudkan generasi emas 2045," tutupnya.
Baca juga: KKP mendorong pupuk rumput laut untuk dukung swasembada pangan
Senada, Kepala Badan Karantina Indonesia (BKI) Sahat Pangabean mengaku jajarannya siap menyukseskan peningkatan ekspor komoditas perikanan. Bahkan, dia menegaskan akan turut mengawal guna memudahkan pelaku usaha melakukan ekspor.
"Sesuai tugas dan fungsi, kami siap mengawal, terutama di pintu keluar-masuk agar pelaku usaha mudah melakukan ekspor. Ini komitmen kami agar ekspor kian meningkat," kata Sahat.
Berita Terkait
Merawat harapan dari hamparan "padi bahari"
Minggu, 17 November 2024 14:40
KKP mendorong pupuk rumput laut untuk dukung swasembada pangan
Senin, 11 November 2024 19:33
Indonesia-Inggris bahas mengembangkan teknologi kelautan dan perikanan
Rabu, 6 November 2024 5:58
BKKPN pastikan pencabutan izin TCN di Gili Trawangan sudah sesuai prosedur
Senin, 14 Oktober 2024 17:03
KKP suarakan pentingnya jaga kesehatan laut
Sabtu, 12 Oktober 2024 4:04
IMO tetapkan Nusa Penida Bali dan Gili Matra NTB sebagai kawasan laut sensitif
Jumat, 11 Oktober 2024 4:35
KKP cabut izin PRL PT TCN di Gili Trawangan Lombok
Jumat, 4 Oktober 2024 15:52
Alhamdulillah!! NTB raih penghargaan penataan ruang laut dari KKP.
Jumat, 27 September 2024 11:08