Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengawal empat komitmen tindak lanjut KTT AIS 2023 lewat Rapat Koordinasi Panitia Nasional KTT AIS Forum.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Jodi Mahardi di Labuan Bajo, Rabu, mengatakan Indonesia harus memimpin kolaborasi untuk mengatasi perubahan iklim dan menciptakan kesejahteraan.
"Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dan emerging economies harus menjalankan peran ini pada level global dengan merangkul negara-negara yang paling pertama, paling rapuh, dan paling terdampak, yakni negara pulau dan kepulauan," katanya.
"Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, dan emerging economies harus menjalankan peran ini pada level global dengan merangkul negara-negara yang paling pertama, paling rapuh, dan paling terdampak, yakni negara pulau dan kepulauan," katanya.
Jodi juga menyampaikan pentingnya menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi pada COP28, di Dubai, yang menegaskan pentingnya kolaborasi inklusif dan kerja sama konkrit antar negara untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan.
Jodi juga mengucapkan selamat atas kerja keras Kemenko Marves, Kementerian Luar Negeri, kementerian dan lembaga terkait, UNDP Indonesia, Pertamina, mitra kolaborasi AIS Forum, dan Sekretariat AIS Forum atas keberhasilan menggalang kerja sama konkrit antar 51 negara pulau dan kepulauan dari seluruh belahan samudera di dunia melalui Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum).
Sejak diinisiasi Indonesia pada 2017 yang lalu, hingga pelaksanaan KTT AIS Forum di Bali pada 11 Oktober 2023, AIS Forum telah melahirkan berbagai kolaborasi yang berdampak dan menunjukkan ketahanan serta komitmen Indonesia dan berbagai negara pulau kepulauan dalam memimpin aksi nyata.
"Saya percaya, kerja nyata yang telah kita laksanakan memiliki pengaruh timbal balik dan akan memperkuat kesejahteraan masyarakat Indonesia maupun masyarakat negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia," katanya.
Melalui AIS Forum, Indonesia telah mengamplifikasi pentingnya memposisikan peran dan kesejahteraan masyarakat negara pulau dan kepulauan dalam upaya menjaga kesehatan laut serta mencegah dan mengatasi perubahan iklim.
Sebagai informasi, terdapat empat komitmen tindak lanjut pasca KTT AIS yang perlu dilakukan yakni pertama, mengawal penyusunan bersama roadmap peningkatan kerja sama dan framework AIS Forum menjadi suatu organisasi internasional.
Kedua, yakni menetapkan regulasi nasional yang bertujuan memastikan peran aktif seluruh pemangku kepentingan dalam kolaborasi di AIS Forum maupun dalam penyusunan roadmap elevasi / transformasi AIS Forum.
Baca juga: Kemenko Marves soroti peran RI bangun rantai pasok EV global
Baca juga: Hilirisasi perikanan perlu diperkuat dengan investasi
Baca juga: Kemenko Marves soroti peran RI bangun rantai pasok EV global
Baca juga: Hilirisasi perikanan perlu diperkuat dengan investasi
Selanjutnya, komitmen bantuan Indonesia kepada negara pulau dan kepulauan serta menjaga dan meningkatkan komitmen kontribusi Indonesia di AIS Forum secara terukur dan efektif untuk memastikan implementasi program AIS Forum.
"Indonesia berkewajiban memastikan tercerminnya kepentingan nasional maupun kepentingan negara-negara pulau dan kepulauan dalam tata kelola kebijakan global," katanya.