TELKOM DAN PANASONIC-ITCOMM GELAR PROMO BERSAMA

id

    Mataram, 29/5 (ANTARA) - Dalam rangka meningkatkan value produk Telkom khususnya Flexi dan Speedy di mata pelanggan, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk hari ini (28/5) di Jakarta menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Damai Sejati (Panasonic-ITCOMM) yang merupakan distributor produk digital cordless phone merek Panasonic dan Sahitel.

    "Melalui kerjasama tersebut, kedua perusahaan berharap dapat meningkatkan value produk dan layanan masing-masing," kata Direktur Konsumer Telkom, I Nyoman G Wiryanata, seperti dikutip Vice President Public and Marketing Communication Eddy Kurnia, dalam rilisnya yang diterima ANTARA, Jumat.

    Ia menilai perjanjian kerjasama antara Telkom dengan Panasonic-ITCOMM sangat tepat, di mana Telkom merupakan satu-satunya operator telepon kabel di Indonesia, sementara Panasonic-ITCOMM merupakan produsen digital cordless phone terkemuka di dunia.

     Menurut Nyoman, Telkom tetap mempertahankan keberadaan telepon kabel dan mengembangkan kearah data, internet bahkan Triple Play meskipun sekarang masyarakat cenderung menggunakan telepon mobile.

     Di Indonesia saat ini ada sekitar 8,7 juta pelanggan yang setia menggunakan telepon kabel. "Tentunya dengan tersedianya digital cordless phone Panasonic dan Sahitel yang berkualitas, akan menambah kenyamanan pelanggan telepon kabel,”  katanya menjelaskan.

     Keberadaan digital cordless phone berkualitas seperti Panasonic dan Sahitel, katanya, akan meningkatkan value telepon kabel karena pelanggan telepon rumah bisa menelepon untuk menerima panggilan telepon sekitar 100 - 200 meter dari rumahnya, sudah “mirif” dengan mobile phone hanya radiusnya masih limited. Sementara di sisi lain, 8,7 juta pelanggan telepon rumah merupakan pasar yang potensial bagi produk-produk Panasonic-Sahitel. “Kerjasama ini tepat dan saling menguntungkan.

    Cakupan kerjasama yang disepakati hari ini adalah kerjasama dalam potongan harga untuk pembelian cordless phone Panasonic atau Sahitel. Adapun mekanismenya, melalui SMS Broadcast dan Email Blast. “Nantinya pelanggan Flexi dan atau Speedy akan mendapatkan reward potongan harga atas produk Panasonic dan Sahitel, yang diinformasikan melalui SMS broadcast bagi pelanggan Flexi dan Email Blast bagi pelanggan Speedy,” jelas Nyoman.

    Telkom akan melakukan SMS broadcast kepada pelanggan Flexi dan email blast kepada pelanggan Speedy, di mana bukti broadcast dan print out e-mail tersebut dapat ditunjukan untuk mendapatkan diskon produk Panasonic dan Sahitel di 13 lokasi outlet  (13 kota besar) Panasonic yang ditunjuk.

    SMS akan di-broadcast di 13 kota besar di seluruh Indonesia, antara lain: Jakarta (kode area 021), Bandung (kode area 022), Semarang (kode area 024), Yogyakarta (kode area 0274), Surabaya(kode area 031), Samarinda (kode area 0541), Balikpapan (kode area 0542), Pontianak (kode area 0561), Makasar (kode area 0411), Denpasar (kode area 0361), Medan (kode area 061), Palembang (kode area 0711), Pekanbaru (kode area 0761).

    SMS Broadcast ditujukan kepada Pelanggan Flexi Trendy yang melakukan top up (isi ulang) pulsa dengan minimal Rp 20.000 dan pelanggan Classy yang melakukan pembayaran di bawah tanggal 15 setiap bulannya, sedangkan email blast ditujukan kepada pelanggan Speedy yang melakukan pembayaran tepat waktu.

Collecting Agent

     Sementara itu, untuk meningkatkan efisiensi, maka secara bertahap terhitung sejak 1 Juni 2009,  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengalihkan pengelolaan para Collecting Agent-nya (CA) kepada PT. Finnet Indonesia (Finnet).

    Dengan demikian hasil collection yang semula ditransfer oleh collecting agent ke masing-masing divisi regional Telkom diarahkan ke satu pintu, yaitu Finnet, dan selanjutnya pada hari yang sama Finnet mentransfer ke rekening Telkom yang ditunjuk secara terpusat.

    Pertimbangan untuk mengalihkelolakan collecting agent dari Telkom kepada Finnet, menurut Eddy Kurnia,  agar Telkom bisa lebih fokus mengelola core business-nya. “Ke depan akan dikelola dengan lebih fokus, sehingga beberapa fungsi yang selama ini dikelola langsung oleh Telkom, perlahan-lahan akan dialihkan kepada anak perusahaan yang secara spesifik menangani fungsi tersebut,” katanya.

    Finnet adalah anak perusahaan Telkom yang bergerak dalam penyediaan layanan aplikasi dan solusi transaksi keuangan berbasis elektronik (non tunai) baik melalui kanal pembayaran perbankan maupun melalui kanal pembayaran yang disediakan oleh Finnet untuk dapat digunakan secara sharing oleh perbankan dan lembaga keuangan non-bank lainnya

    Collecting Agent (CA) yang akan dialih-kelolakan kepada Finnet adalah CA yang menggunakan sistem host to host (H2H) dan point to host (P2H). Pada tahap awal akan dilakukan terlebih dahulu alihkelola fasilitas pembayaran H2H yang di dalamnya tergabung kurang lebih sebanyak 45 bank dan PT Pos Indonesia.

     Sehingga efektif mulai 1 Juni 2009 34 Bank dan PT Pos Indonesia (CA) tersebut sudah beralih ke Finnet, sedangkan Bank dan CA  yang lainnya sebanyak 11 Bank diharapkan dalam bulan Juni/Juli 2009 juga sudah beroperasi dan bergabung ke Finnet.

     Dengan demikian hasil collection yang semula ditransfer oleh Collecting Agent (CA) ke masing-masing divisi regional Telkom diarahkan ke satu pintu, yaitu Finnet, dan dilakukan dengan menggunakan fasilitas RTGS (Real Time Gross Settlement) Bank Indonesia, selanjutnya Finnet pada hari yang sama harus mentransfer ke rekening Telkom yang ditunjuk secara terpusat juga menggunakan fasilitas RTGS.

     Dalam sistem payment host-to-host Telkom, selama ini pembayaran tagihan Telkom dilakukan melalui kanal pembayaran Bank/Pos yang meliputi tagihan telepon rumah (PSTN), Telkom Flexi, Speedy dan pembelian voucher Telkom Flexi Trendy. Kanal tersebut mencakup layanan pembayaran Cash Teller, ATM, phone banking, Internet banking, dan SMS Banking, EDC dan Anjak Piutang. Adapun sistem pembayaran lainnya dilakukan pelanggan melalui loket di Kopegtel dan titik pembayaran secara tunai.

    Dengan berkembangnya sarana pembayaran nontunai di lingkungan perbankan, Telkom berharap pembayaran nontunai tagihan bisa meningkat dua kali lipat menjadi enam juta transaksi per bulan. “Kami menargetkan bisa mencatat empat juta transaksi per bulan atau meningkat dua kali lipat dari tahun lalu yang baru 3 juta transaksi,” jelas Budi Siswanto, Direktur Utama Finnet menambahkan.(*)