NTB Gandeng Universitas Malaysia Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

id Pariwisata NTB

NTB Gandeng Universitas Malaysia Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal (kiri) bersama Dekan Fakultas Musik dan Persembahan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, Zaharul Lailidin Bin Saidon (tengah) memberikan keterangan pers tentang kerjasama promosi pariwisata

Pelancong dari Malaysia ke Lombok periode akhir 2016 dan awal 2017 itu sudah menjadi nomor satu dari wisawatan mancanegara
Mataram (Antara NTB) - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat menggandeng Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia ntuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal negeri jiran ke NTB.

"Pelancong dari Malaysia ke Lombok periode akhir 2016 dan awal 2017 itu sudah menjadi nomor satu dari wisawatan mancanegara," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Moh Faozal di dampingi Dekan Fakultas Musik dan Seni Persembahan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia Prof Zaharul Lailiddin Bin Saidon dan Ketua Jurusan Musik dan Seni Persembahan UPSI Dr Fadli Muhammad Tayib di Mataram, Senin.

Ia menuturkan, untuk terus meningkatkan kunjungan wisatawan asal Malaysia, pihaknya juga perlu membangun kerja sama dengan universitas asal Malaysia. Salah satunya, Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI).

"Selain keindahan alam, jualan NTB itu atraksi seni, budaya dan desain. Makanya untuk membangun itu perlu MoU antara pemerintah provinsi dengan UPSI Malaysia," jelasnya.

Dekan Fakultas Musik dan Seni Persembahan UPSI Malaysia Prof Zaharul Lailiddin Bin Saidon, mengakui kunjungan wisatawan asal Malaysia cukup tinggi ke Lombok. Bahkan, kursi maskapai penerbangan tujuan Lombok selalu penuh setiap harinya.

"Ini dibuktikan dengan adanya penambahan penerbangan dari 2 kali sehari menjadi 3 hari sehari dari Malaysia menuju Lombok," katanya.

Menurutnya, tingginya kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Lombok tidak terlepas dari branding Lombok sebagai Pulau Seribu Masjid dan Lombok sebagai destinasi wisata halal terbaik di dunia.

"Karena ada kesamaan dan jaminan halal inilah turis Malaysia datang ke Lombok," tutur Zaharul Lailiddin Bin Saidon.

Ia mengatakan kunjungan wisatawan asal Malaysia masih terbatas pada usia di atas 40 tahun. Melalui kerja sama itu, nantinya wisatawan yang datang ke Lombok adalah kalangan generasi muda.

"Kami ingin wisatawan yang datang itu bisa diperluas ke generasi muda khususnya kalangan mahasiswa," ucapnya.

Agar bisa menarik generasi muda Malaysia ke Lombok, pihaknya akan membangun pusat kajian NTB, khususnya Lombok di UPSI, seperti yang sudah dilakukan beberapa universitas di Tiongkok yang mampu menjaring wisatawan generasi muda dari berbagai negara mengunjungi daerahnya.

"Hal inilah yang coba akan kami lakukan. Bila perlu kebudayaan Lombok bisa di tampilkan di Malaysia, termasuk melakukan pertukaran mahasiswa, pendidikan, dan kebudayaan," tandasnya. (*)